Disalin dari: https://niadilova.wordpress.com/
Pembagian daérah oentoek sekolah Amtenar (Osvia) adalah seperti di bawah ini.
Oentoek Osvia Sérang: residentie Banten dan Betawi.
Osvia Bandoeng: residentie Bandoeng dan Tjirebon.
Osvia Magelang: residentie Pekalongan, Banjoemas dan Kedoe.
Osvia Madioen: residentie Soerakarta, Semarang, Djokjakarta dan Madioen.
Osvia Blitar: residentie Rembang, Soerabaja dan Kediri.
Osvia Prabalingga: residentie Madoera, Pasoeroean dan Besoeki.
Osvia Fort de Kock: poelau2 bilangan residentie Riau dan djadjahan ta‘loeknja. Daérah Bangka dan djadjahan ta‘loeknja, Belitoeng dan Bornéo afd. Barat.
***
Laporan majalah Pandji Poestaka, No. 8, TAHOEN III, 27 JANUARI 1925, hlm. 124 [KRONIEK] tentang Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) yang didirikan di beberapa tempat oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Fungsinya adalah untuk mencetak ambtenaar (pegawai) pribumi yang akan dipekerjakan dalam jajaran administran Binnenlands Bestuur (BB) Hindia Belanda. Masing-masing sekolah OSVIA yang didirikan bertanggung jawab untuk wilayah tertentu. Yang menarik dan relevan untuk rubrik ini adalah fungsi OSVIA yang didirikan di Fort de Kock (sekarang: Bukittinggi). Sebagaimana dapat dibaca di atas, OSVIA di Fort de Kock ini bertanggung jawab untuk wilayah “residentie Riau dan djadjahan ta‘loeknja. Daérah Bangka dan djadjahan ta‘loeknja, Belitoeng dan Bonéo afd. Barat.” Pembangunan OSVIA di Jawa dan Sumatera merupakan bagian dari program terencana Pemerintah Kolonial Belanda untuk menata administrasi tanah jajahan supaya tetap dapat dikuasai dan dieksploitasi untuk Negara Induk (Negeri Belanda) di ‘Benua Dingin’ sana.
Suryadi – Leiden University, Belanda | Padang Ekspres, Minggu, 30 Oktober 2016