Tampilkan postingan dengan label krisis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label krisis. Tampilkan semua postingan

PEMBIAYAAN GAYA BARU SOLUSI PASKA CORONA

Gambar Ilustrasi: https://www.theafricareport.com
Oleh: Mardigu WP


Bagi banyak pengamat intelijen pertahanan, dunia saat ini sedang di reset. Geoekonomi sedang di tata ulang. Peristiwa corona me-reset pasar uang dan pasar saham, me-reset papers!!!

Setelah ini Tata Dunia Baru [New World Order] muncul. Setelah ini apa yang dilakukan di masa lalu seakan decoupling atau LEPAS. Keterlepasan ini membuat dunia ekonomi, dunia kesehatan, dunia pertahanan apa pun itu semuanya menjadi baru, serba cepat, super canggih dan sangat powerful.

Terlambat kita anti-sipasi bubrah ekonomi mikro UKM [Usaha Kecil Menengah] sampai pengusaha besar sekalipun dimana sederajat Unilever bisa pulang kampung angkat koper keluar dari Indonesia. Kalau Indonesia UKMnya di dukung kebijakan dwcoping keterlepasan dengan masa lalu.

CORONA MENYEBABKAN PHK?

Gambar Ilustrasi: https://capitalandmain.com
Oleh: Mardigu WP


BI (Bank Indonesia) akhirnya intervensi Rupiah yang melemah Selasa [24 Maret 2020] dengan guyuran hampir 18 bilion [milyar] dolar atau setara 300 Triliun Rupiah. Laju pelemahan Rupiah mata uang Asia Tengara ini tertahan kejatuhannya.

Di Bursa Saham yang juga ambrol sudah 2 [dua] kali diintervensi dengan Buy Back oleh para pemegang saham, namun kenyataannya tidak tahan juga arahnya terus kebawah. Sampai berapa lama saham jatuh? Kapan kita masuk ke pasar membeli saham murah, saham apa yang layak di beli?

Pendapat SBY ttg Krisis Dunia

Sumber: https://www.express.co.uk
PERANG BESAR BISA TERJADI KARENA MISKALKULASI, PEMIMPIN YANG ERATIK DAN NASIONALISME YANG EKSTRIM
Bagi yang berharap tahun 2020 ini dunia kita menjadi lebih aman dan damai, harus bersiap untuk kecewa. Bahkan frustrasi. Tidak ada tanda-tanda untuk itu. Yang terjadi, di awal tahun baru ini kawasan Timur Tengah kembali membara.
Tahun 2019 yang baru kita tinggalkan ditandai dengan maraknya gerakan protes sosial. Kemarahan dan perlawanan rakyat terjadi di lebih dari 30 negara. Mereka melawan pemimpin dan pemerintahannya karena merasa tidak mendapatkan keadilan, ekonominya sulit dan ruang kebebasan untuk berekspresi dibatasi. Ragamnya berbeda-beda. Mulai dari sulitnya mendapatkan pekerjaan, harga-harga naik sementara daya beli rakyat turun, hingga pemerintahnya dinilai korup sementara beban utang negara meningkat tajam. Juga karena pemimpinnya dianggap ingin terus berkuasa dengan cara mengubah konstitusi dan undang-undang. Juga pemilihan umum yang baru saja dilaksanakan dianggap curang, sehingga rakyat tidak terima dan turun ke jalan. Yang lain, rakyat merasa ruang kebebasan untuk berekspresi ditutup disertai tindakan-tindakan yang represif dari pihak penguasa. Ada juga, terutama di negara-negara maju, rakyat marah karena pemerintahnya dianggap lalai dan tak serius dalam melawan perubahan iklim dan krisis lingkungan.