Keberhasilan umat Islam membangun dan mengembangkan kota yang maju bukan hanya terekam di Kairo. Damaskus adalah kota lain yang menyimpan jejak serupa. Waktu mencapai Damaskus, cendekiawan Muslim yang juga seorang pelancong dari Maroko, Ibnu Batutta, mengungkapkan bahwa ia terpana dengan banyaknya lembaga amal.
Karena sangat berlimpahnya, ia mengaku sangat sulit menghitung jumlah lembaga amal itu. Ia mencontohkan, ada lembaga amal yang khusus memberi tunjangan kepada mereka yang tak mampu menunaikan ibadah haji ke Makkah. Juga ada santunan bagi gadis-gadis miskin guna melangsungkan pernikahan. Selain itu, terdapat lembaga amal yang khusus membiayai pemeliharaan jalan.