Tampilkan postingan dengan label andalas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label andalas. Tampilkan semua postingan

Perguruan Tinggi Negeri Pertanian Payakumbuh

 


CTS #11 : FAKULTAS PERTANIAN PERTAMA DI PULAU SUMATERA “ADITYAWARMAN” BERADA DI PAYAKUMBUH
Ciloteh Tanpa Suara - Apabila kita berjalan dari arah pasar menuju Masjid Ansharullah Muhammadiyah Payakumbuh, di depan SMP Negeri I ada sebuah gedung, dan di tepi pagar ada prasasti yang bertulisan Pendirian Fakultas Pertanian Universitas Adityawarman. Fakultas Pertanian dari Universitas Adityawarman dibuka oleh: Menteri Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan Mr. Muhammad Yamin, pada hari Selasa 30 Nopember 1954, 4 Rabiul Awal 1374 dan dirasmikan oleh: P.J.M. Wakil Presiden Drs. Mohd. Hatta di Pajakumbuh.[1]
Sejarah Pendirian Fakultas Pertanian di luar pulau Jawa ini, tertuang dalam buku harian Marah Adin Dt. Penghulu Sati (kakek buyut dari Audy Joinaldy wakil Gubernur Sumbar) saat itu menjadi Kepala Jawatan Pertanian Sumatera Tengah, dimana pada bulan Maret 1954 di rumahnya di Jalan Pahlawan No 50 Payakumbuh, berdiskusi dengan Bupati Lima Puluh Kota yang saat itu dijabat oleh H. Darwis Dt. Tumanggung bersama tokoh-tokoh lain yang ada di Payakumbuh. Topik diskusi tersebut adalah keinginan penduduk Sumatera semoga dapat menetaskan ahli-ahlinya untuk penanaman besar-besaran yang bertujuan memperlipat gandakan dan mempertinggi produksi beras, sayur-sayuran yang bernilai tinggi, palawija, buah-buahan. Pertanian rakyat dan melakukan banyak penyelidikan-penyelidikan setempat dari hal penyakit tanaman, memperkenalkan cara-cara pertanian modern baik ras-ras (galur-galur) maupun tanaman ekonomis yang baru.

Pohon Andalas

Gambar: Klik Hijau

Andalas, orang Sumatera tentulah kenal dengan nama ini karena merupakan nama lain dari pulau ini. Selain Sumatera dan Andalas, juga dikenal Perca dan konon dimasa Budha dahulu bernama Swanabhumi. Di Minangkabau nama ini juga menjadi nama kawasan, seperti terdapat beberapa nagari yang bernama Andalas serta salah satu kawasan yang terletak di Bandar Padang juga bernama Andalas.

Di Sumatera Barat, Andalas masyhur sebagai nama salah satu perguruan tinggi yakni Universitas Andalas yang terletak di Bukit Limau Manis, Nagari Pauh, Bandar Padang. Dengan kata lain Universitas Sumatera, demikianlah kira.

Namun banyak yang belum tahu, darimanakah asal nama Andalas ini?

Sudah menjadi kelaziman bagi orang dahulu (nenek moyang) dalam menamakan sebuah negeri, kawasan, atau tempat merujuk kepada keadaan alam. Apakah itu bentang alam maupun tumbuh-tumbuhan yang menjadi ciri khas di daerah tersebut. Sebu sahaja nama salah satu nagari di Luhak Agam, Kamang yang konon katanya berasal dari nama sebuah pohon yang bernama Kamang.

Asal Nama 'Sumatra' dalam Catatan Penjelajah Barat dan Islam

 

Pict: Geograpicus

FB Akhirnya Aku Tahu - Tak selamanya Pulau Sumatra bernama Sumatra. Nama 'Sumatra' sejatinya tidak diketahui oleh penduduk di pulau itu. Berbagai nama dibubuhkan untuk pulau terbesar keenam di dunia ini oleh para penjelajah asing.
Nama yang dikenal justru adalah Pulau Perca (atau Pritcho dalam dialek Melayu selatan) dan Indalas berdasarkan karya sastra Melayu yang merujuk pada pulau-pulau sekitar semenanjung Malaya.
Namun, orientalis Inggris abad ke-19 yang pernah singgah ke Bencoolen (Bengkulu) William Marsden berpendapat 'Indalas' sangat mirip dengan nama 'Andalusia'—kekuasaan orang Arab di Spanyol di masa kejayaannya.
Dalam The History of Sumatra, dia menemukan penggunaan nama ini sudah marak, bahkan Selat Malaka sebelumnya dikenal sebagai Laut Indalas. Konon, orang Sumatra masa itu yakin Selat Malaka dahulu memiliki jembatan yang dihancurkan oleh Iskandar Agung.

Tentang Pulau Sumatera

 

Gambar: apa arti dari

Laporan sumber lokal ttg Sumatra dibaca lagi baik-baik .
Parihal Pulau Perca
FB Babai Racdmal - Adapun duduknya Pulau Perca itu tengah2 dengan Khatulistiwa atau Equitor maka yang setengahnya sebelah utara itu sampai lima (5) degree jatuhnya bersamaan dengan Pulau Pinang dan separuh sebelah selatan Pulau Perca itu lima (5) degree juga jatuhnya bersamaan dengan Bantam. Maka panjangnya 925 mil dan lebarnya lebih kurang 90 mil maka sebelah baratnya adalah lautan besar yang di namai laut India dan sebelah timur iaitulah Selat Melaka.
Maka rupanya Pulau Perca itu seakan tanah besar Melayu tetapi berlainannya itu iaitu oleh sebab tengah2 Pulau Perca itu adalah kebanyakan tanahnya tinggi tiga (3) kali terlebih tinggi daripada gunung2 yang berbanjar di tanah Melayu. Jikalau ada banyak jadi gunung2 berapi dalam negeri Perak dan Terengganu dan Patani maka rupanya sama juga seperti keadaan Pulau Perca.
Maka gunung tinggi yang berbanjar di sebelah barat sekali itulah tempat air hujan berhimpun maka air yang mengalir ke selat Melaka adalah terlebih banyak daripada mengalir ke laut India. Adapun nama sungai2 yang besar sebelah timur iaitu Siak, Indera Giri, Jambi dan Palembang dan sungai2 yang di sebelah barat iaitu Indera Pura, Tabuyug dan Sangkit inilah nama2 sungai yang kecil2 belaka.