FB Bagindo Rio Chaniago - Tahun 1895 Belanda Mengeluarkan Peraturan baru bahwa Tak lagi menyebut penduduk Kerajaan Pagaruyung/ Minangkabau dengan sebutan Orang Melayu tapi menyebut orang Minang.
[1] Setelah peraturan tersebut Belanda menerbitkan banyak buku tentang Minangkabau yang menyebut orang Minang itu pemberontak, pemalas seperti kerbau, licik dan tidak mau diatur.
Sebelum pemisahan Minang dengan Melayu diabad 19 terjadi banyak pemberontakan, karna rata-rata mayoritas orang Melayu Pagaruyung tidak mau kerja tanam paksa serta menolak pajak dan memang orang Pagaruyung terkenal dengan semamgat egaliternya. [2]
Tujuan belanda memisahkan Minang dengan melayu ialah Adu Domba (DEVIDE ET IMPERA) karna Belanda tahu maupun Inggris bahwa Melayu itu berasal dari Minangkabau agar Melayu diseluruh Sumatra tidak memgikuti cara orang Minangkabau
Saat Perang Paderi dengan jelas Belanda masih menyebut orang minang itu dengan sebutan orang Melayu dimana didalam Buku Perang Paderi berbahasa Belanda disebutkan "500 orang Melayu (kaum Adat) bersenjata lari terbirit birit setelah digempur 10 orang Prajurit Bonjol (Imam Bonjol)"
Klasifikasi suku sampai sekarang masih mengikuti cara Belanda sampai orang Minangpun tak mau disebut Melayu padahal Minanglah Melayu Termurni.
=======================
Catatan kaki oleh Admin:
[1] Belanda menggunakan nama Minangkabau untuk mengidentifikasi orang Melayu yang menggunakan sistim Matrilineal dengan yang bukan. Dalam salah satu versi Tambo yang ditemukan, terdapat petikan kisah adu kerbau (terlepas dari benar atau tidaknya) antara kerbau orang Jawa melawan kerbau orang Melayu; Maka tatkala menang kerbau orang Melayu melawan kerbau orang Jawa maka dinamailah negeri ini dengan nama Manangkabau atau Minangkabau.
[2] Yang dimaksud dengan Pagauyung disini ialah Minangkabau seperti yang difahami sekarang. Nagari Pagaruyung ialah tempat kedudukan Raja Alam. Tanam Paksa Kopi dan kemudian Pajak (belasting) sebagai penggantinya dipaksakan kepada rakyat Melayu di Minangkabau. Begitu gemarnya orang Melayu di Minangkabau akan kopi, maka karena seluruh biji kopi dipaksa untuk dijual ke gudang kopi Belanda mereka menciptakan 'Kawa Daun'. Yakni minuman kopi dari daunnya. Almarhum Prof. Mestika Zed membuat sebuah tesis berkaitan dengan ini dan memberinya judul 'Melayu Kopi Daun'.
==============
Baca Juga:
- Minangkabau itu Melayu Tua
- Minangkabau ialah Puak Melayu