Ilustrasi Gambar: indonesia.go.id |
Perseteruan dengan kerajaan Aceh dan Portugis terus berlangsung sampai tahun 1641. Hal ini berakibat. Populasi penduduk Johor menurun drastis. Sultan Abdul Jalil Shah III mengambil kebijakan baru dengan menggalakkan penduduk dari negri takluknya di Sumatera untuk berimigrasi ke Johor.
Disini mereka diterima dengan baik oleh Tun Habib Abdul Majid, Bendahara Kerajaan Johor-Riau. Kemudain dijadikan patron bagi semua orang Bugis. Mereka terlibat aktif dalam berbagai konflik yang melibatkan Kerajaan Johor di masa itu. Kelak, Keturunan Tun Abdul Majid inilah menjadi zuriat Sultan Terengganu, Pahang, Johor dan Negeri Selangor hingga sekarang ini.
Sepanjang abad ke 17 dan 18 Di Johor terjadi bentrokan antara kedua komunitas ini. Bentrokan antara Bugis dan Melayu-Minang, juga di Selangor, Terengganu, Pahang, Pulau Penang dam Negeri Sembilan. Para petualang Bugis yang terkenal mengerikan itu berhasil dibabat oleh orang Melayu- Minang di Negeri Sembilan dan Pulau Penang. Namun wilayah Johor, Selangor dan Pahang dikuasai sepenuhnya oleh Bugis
Disalin dari kiriman FB Riff ben Dahl