Ilustrasi Gambar: https://inet.detik.com |
Saya faham saat ini pemerintah menangani Covid 19 dengan sangat “ringan”. Bukan tidak serius, karena ada pemahaman di kepala pejabat pemerintahan di pusat bahwa corona tidak mematikan. Maka keputusannya begini secara nasional.
Ok, kita lihat saja apa yang akan terjadi. Mudah mudahan benar memang tidak mematikan.
Lalu ada yang nanya, “keputusan begini” itu apa? Yaitu masyarakat di sarankan melakukan self isolation dengan kampanye namanya Stay At Home. Diawalnya, ditaati, namun 2 minggu kemudian, kok santai santai semua, masih banyak berliaran, masih banyak yang tertular, masih naik terus data setiap harinya, dan KAMI LAPAR PAK!!! Kok jadi ngak jelas gini semuanya? sampai kapan pak kami "ndekem"? LAPAR PAK !!!
Keputusan pejabat kayak orang joget caca terjadi. Bolak-balik ubah aturan-ganti aturan, ganti informasi, pernyataan pejabat tabrakan sana sini, saling salahkan pusat daerah. Dan macam macam keanehan bernegara lainnya di pertontonkan.
Rapid Test digelar dengan alat yang tingkat ketepatannya di bawah 50%, duh malu banget deh rasanya tapi itulah yang terjadi, mengelola pandemic pakai coba coba. Hasilnya banyak negative.
Banyak negative pejabat senang, mulai kampanye bahwa Indonesia nomor 3 paling hebat menangani Covid-19, namun negara lain menilainya beda, Malaysia, Singapura, Australia bahkan Amerika, yang kata mereka akan ada bom waktu 2 minggu kemudian.
Karena ya banyak tidak kebaca pakai rapid test, orang Corona Virus masa inkubasinya lama, bisa sampai 2 minggu. Lah masak nunggu 2 minggu baru tahu, khan sudah telat. Sudah sesak dada ngak bisa nafas, ngak ada oksigen ke otak ya jatuh gelimpangan orang orangnya. Nantinya.
Sejak awal Februari saya sudah bunyi di dunia digital, TAKE SERIOUSLY tentang corona. Atau Negara ini jadi Negara pariah, Negara setengah gagal. Dikandangi ra percoyo, dan awal Maret ketika baru beberapa hari diumumkan ada korban Covid 19, yang ke gagapannya Pemerintah Pusat ke baca di mata semua orang, saya mengatakan, jiaah 5000 nih!!!
Dan kemarin terbukti, 5.000 lebih terpapar.
Sekarang saya tidak mau menebak lagi, apa yang terjadi kedepan, mau 20.000 kek, mau 50.000 kek, orang ngak bisa dibilangin, ya sudah sak karep mu boss. Siapalah sontoloyo ini. karena saya menilai, strategi perangnya tidak serius, tetap menganggap tidak mematikan itu covid.
Walaupun realitanya, kemarin data yang meninggal 469 yang sembuh 446. Satu banding satu.
Kacamata orang bodoh seperti saya mengatakan, dari yang terpapar, kemungkinan hidup matinya 50:50 kalau dari data. Alias, setiap 2 orang terpapar, 1 meninggal, 1 sembuh.
ITU MEMATIKAN namanya boss?!!!!
Apa harus lebih banyak lagi korban? Apa mentang mentang di Indonesia 270 juta penduduk meninggal 500 di anggap kecil oleh Pejabat Yang Serba Bisa itu bicara demikian, eh di akhirat kamu bakal di tuntut kata-kata dan perbuatanmu!!!
Pada ngerti ada akhirat, dan akan ada pertangung jawaban di akhirat, ngak ya pejabat, pejabat ini? apa mereka punya ajian rawarontek selama nginjak tanah ngak bisa mati gitu ya.
Boss, fakat penularanya cepat sekali, dari 5.000 ke 20.000 itu cepat, kena sudah critical messnya. Ngerti critical mess pada pandemic?
Harus diterangin lagi apa itu critical mess wahai pak pejabat?
Nah tanya pada guru guru professor biomolekular yang independen, pasti ngeri mendengar jawaban mereka. Saya bukan ahlinya, tetapi banyak kok para ahli yang netral yang mau ngomong adanya, jujur tidak seperti buzzer kalian. Atau di google deh, banyak tulisan serta laporan dari lembaga research resmi virology dan biomoluekular institute yang menjelaskan. Atau kontak langsung dengan mereka deh. Bisa kok.
Faktanya saat ini, Ada 3 type virus corona, type A yang pertama, mutasi ke B, mutasi ke C yang tahan di daerah panas.
Perlu refererensinya? Ok kita kasih tahu, biar yang namanya analisis pertahanan ekonomi kaleng kalengnya ini ada “nilai” walaupun sedikit, ini data dari Cambridge University yang mempublish, kebetulan ada sahabat saya dari Malaysia, professor disana.
First Outbreak atau sebaran pertama adalah akarnya virus type A yang saat ini menyebar di Amerika dan Australia, yang type B menyebar di Wuhan, type C yang banyak beredar di Eropa, Hongkong dan Korea Selatan.
Jadi type B adalah evolve dari A, type C adalah evolusi dari B. setiap type penanganannya beda, symptomnya agak beda, efeknya beda.
Yang mana yang ke Indonesia? Wallahualam. Cari dewe boss!
Disini harusnya, kita sejak bulan Januari para guru besar dan ahli micro biologi, virus apapun harus sudah mulai membaca sebagai ANCAMAN bagi Negara yang mungkin akan masuk, antisipasinya harus di siapkan.
Penyembuhannya, obatnya, alat penunjang keselamatan kerja para medic, penunjang life support bagi pasien, itu sarana korban casuliaties harus di siapkan jauh jauh hari.
Lalu melawan perang dengan pandemicnya, ini 2 strategi berbeda lagi. Mau pakai self isolation, darurat sipil dengan polisi, karantina wilayah pakai pemerintah daerah dan polisi, darurat milter lockdown pemerintah pusat berserta seluruh instrument kemanan lainnya.
Putuskan sebelum kejadian.
Eh lupa saya, maaf, rerefersi pejabat yang berkuasa saat ini Yang Serba Bisa itu mengatakan dapat dari Negara sahabatnya, yang walaupun sering ngaco, abal abal, kaleng-kaleng tapikhan teman. Percaya aja. Ngak mematikan kok, hanya 2% an kira kita. Hah!!!
Ini sekarang faktanya bener kahn ya?, yang sembuh di banding dengan yang meninggal, hampir satu banding satu?
Kalau melihatnya, dari yang terpapar dibanding yang meninggal iya 9%. Kecil pak 9% ? wah sadis juga kalau di bilang 9% itu kecil. Masalahnya spreadingnya human to human boss. Bukan animal to human seperti demam berdarah. Jadi cuepet buanget boss.
Sekali lagi, Khan boleh melihat pakai kenyataan lain khan ya? Walau mengerikan, tetapi fakta. Yaitu bandingkan yang sembuh dengan yang meninggal, ternyata 50: 50!! GEBLEK AJA ini di bilang tidak mematikan?
Gara-gara kata kata “tidak mematikan”, jadi aja longgar, jadi aja panjang mainnya karena corona ngak hilang-hilang, bergiliran, muter aja terus kedaerah lain. Belum lagi second wavenya seperti terjadi saat ini di Cina dan Singapura. Meningkat lagi yang terpapar!
Gara-gara para boss di atas gagap, jadi aja KAMI LAPAR. Ya kami turun kejalan lagi. Cari makan lo ya, jangan kaget gitu, begitu di bilang “kami turun ke jalan”. Ngak demo ngak, ambil tuh jabatan #peace
t.me/mardiguwp
***
Ebook Millionaire Mindset
195rb dapat 4 Ebook
Pesan di bisnishack.com/ebookmindset
_________________________________________
Disalin dari kiriman facebook Mardigu WP
Diterbitkan tanggal: 16 April 2020