Sumber: https://www.facebook.com |
“Kepalan Tangan Tak Akan Terbuka Untuk Menadah Melainkan Kepada Allah ‘Azza wa Jalla”
Cita-cita orang Minang untuk bangsa ini, melampaui pangkat dan jabatan.
Dalam suatu pilihan sikap, akan teruji kedewasaan dan ke istiqamahan.
Dalam suatu pilihan sikap, akan teruji kedewasaan dan ke istiqamahan.
Masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) yang mayoritas suku Minangkabau telah memilih dengan nilai-nilai yang dahulu juga dipakai untuk meraih kemerdekaan Negeri ini.
Seandainya pilihan penyusunan kabinet saat ini menghindari putra Minang karena pilihan masyarakat Sumbar dalam bidang agama, sosial dan politik, tak ada yang perlu diratapi dan disedihkan.
Saya yakin masyarakat Minangkabau di Ranah dan di Rantau sudah menyadari itu semenjak dari awal.
Bukankah sudah termaktub dalam hikmah Minangkabau, “Bakato sapatah difikiri, bajalan salangkah maadok suruik”.
Kalau itu sudah dilakukan maka yang harus dipakaikan adalah “tangan mancancang bahu memikua” !
Tak perlu cemas karena kita yakin dengan firman Allah swt:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنفُسَكُمْ ۖ لَا يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ} [المائدة : 105]
“Hai
orang-orang yang beriman, jagalah dirimu ! tiadalah orang yang sesat itu
akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk.
Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. al-Maidah 5:105)
Malah masyarakat Minang mestinya bersyukur kepada Allah SWT karena kita yakin bahwa Allah SWT Maha tahu dimana Ia menempatkan posisi hamba-Nya.
Wallahu a’lam.
Malah masyarakat Minang mestinya bersyukur kepada Allah SWT karena kita yakin bahwa Allah SWT Maha tahu dimana Ia menempatkan posisi hamba-Nya.
Wallahu a’lam.
_____________________________
Disalin dari: Facebook Buya Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa
Tanggal: 24 Oktober 2019