Oleh: Haslizen Hoesin
Kata Pengantar
Keinginan menulis main alang-alang ini terniat pada saat pertemuan antara Sastra Abas, Zulkifli Alwi dan Lizen dirumah Lizen sekitar awal September 2017. Kami saling bercerita dan komentar tentang mainan-mainan masa-masa Sekolah Rakyat (SR atau SD) dan SMP. Kami sepakat bahwa mainan pangkal kreatif dan inovatif.
Mainan yang diperbincangkan dan menarik saat itu adalah Alang-alang (Layang-layang) mulai dari bentuk yang sederhana meningkat ke yang rumit lebih rumit dan sangat rumit. Baik cara membuat dan memainkan walaupun awalnya dengan cara dilarikan, dinaikkan ditanah lapang dengan angin yang cukup kuat dll.
Paparan tulisan ini berisikan PENDAHULUAN; ALANG-ALANG (LAYANG-LAYANG) MAINAN POPULER; MANFAAT BERMAIN ALANG-ALANG (LAYANG-LAYANG); SEBUTAN LAYANG-LAYANG di KAMPUNG-KAMPUNG AGAM TUO (MINANGKABAU); JENIS LAYANG-LAYANG; LAYANG-LAYANG SEDERHANA; ALANG-ALANG AGAK RUMIT; ALANG LEBIH RUMIT; ALANG SANGAT RUMIT ;TARAJU; TAGAK-TALI; BERTANDING (BERLOMBA); KEGEMBIRAAN MAIN LAYANG-LAYANG, INOVASI DAN KREASI SENDIRI; LIRIK LAGU LAYANG-LAYANG.
Halo shabat, pengemar Layang-layang pembaca Bukik Ranah Ilmu. Sobat, Layang-layang adalah mainan yang mengasikkan dan disukai anak-anak, bahkan orang dewasa juga ikut memainkannya. Anak perempuanpun ikut memainkan alang-alang yang awalnya sebagai penonton ikut bersorak-sorak.
Mungkin diantara pengunjung (pembaca) Bukik Ranah Ilmu ada yang berasal dari Minangkabau (Sumatera Barat) baik yang berada di Ranah Minang ataupun di Rantau Jauh dan Dekat. Darimana sajalah, tak masalah, ataupun bukan dari Minang juga tidak masalah. Mudah-mudahan tulisan ini menambah pengetahuan anda tentang mainan alang-alang (layang-layang) dan mengenang masa-masa kecil.
Bahan tulisan alang-alang ditulis, dilengkapi dalam bentuk komunikasi perantaraan phone cell (mobil telepon/telpon genggam) dengan Syafli Rasyid, Helfi Rozia (Yos), Tesi Indra dan beberapa tulisan-tulisan lain. Terimakasih terhadap ketiga Dunsanak tersebut. Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Pendahuluan
Layang-layang disebut: Geulayang di Aceh. Wau (di wilayah Semenanjung Malaya) dan Riau. Alang-alang di sebagian kota Ranah Minang (Sumatera Barat). KoangLayang-layang hias di Betawi. Langlayangan di Jawa barat. Melayangan di Bali.Kalayangan di Kalimantan Selatan. Kaghati pada dipulau Muna (Supawesi Tenggara). Itulah beberapa nama Layang- layang. Didaerah lain, lain lagi namanya.
Layang-layang di Inggris disebut kite. ‘Kite‘ diambil dari nama burung pemangsa yang anggun dan lemah gemulai kepak sayapnya saat terbang. Kite (Layang-layang Inggris) adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing pasangannya sama panjang dan saling membentuk sudut.
Pemikir besar Tiongkok “Mozi” dan sesepuh tukang kayu Tiongkok, Luban, pernah membuat burung kayu atau bambu. Burung diberi nama “Muyuan”. Muyuan bisa terbang selama tiga hari di udara tanpa jatuh. Itulah satu diantara berbagai cerita layang-layang yang tercatat dalam sejarah. Selanjutnya Muyuan dibuat dari kain sutra kemudian dari kertas. Namanya pun diganti menjadi “zhiyuan”, artinya burung kertas. Pada akhir masa Dinasti Tang (618—907 Masehi), Zhiyuan atau layang-layang kertas dipasang kain sutra atau seruling yang dapat berbunyi. Setelah itu, Zhiyuan mendapat nama baru Fengzheng atau layang-layang. Nama ini terus dipakai sampai sekarang.
Layang-layang terbang/melayang diangkasa memanfaatkan kekuatan tiupan angin pengangkatnya, jadi diperlukan tanah yang lapang untuk bermain agar dapat tiupan angin yang cukup.
ALANG-ALANG (LAYANG-LAYANG) MAINAN POPULER
Di Tujuahnagari – Kototangah – Tilatang Kamang “layang-layang” disebut “alang-alang“. Di Ampek-Angkek, juga disebut “alang-alang“. Alang-alang yang popular di Tujuah-Nagari dan Ampek-angkek, alang-alang Maco. Diperkirakan alang-alang Maco populer di Agam Tuo (Kabupaten Agam), Padangpanjang (Kabupaten Tanah Datar), Payakumbuh (Kabupaten Limapuluhkota). Mungkin lebih luas lagi yaitu Ranah Minang.
Dari penelusuran, ambo/saya (lizen) di internet baik dalam bentuk tulisan maupun youtube, bahwa alang-alang Maco populer di dunia. Anak-anak dan/atau orang dewasapun memainkan alang-alang Maco, mungkin karena bentuk yang simple dan mudah dimainkan, dilarikan atau dibawa bermain kemana-mana.
Kalau didekati dari definisi. Layang-layang (alang-alang) adalah lembaran berkerangka bahan tipis yang diterbangkan ke udara dan dihubungkan dengan tali (benang) ke darat kepengendali ataupemain. Selain sebagai mainan, layang-layang ternyata memiliki manfaat lain yang lebih berguna untuk manusia terutama anak-anak.
Layang-layang adalah mainan tradisional yang sangat dikenal dimasyarakat luas, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Sekarang masih banyak anak yang memainkannya, terutama pada musim libur sekolah atau sesudah musim panen. Layang-layang diperlombakan mulai dari skala lokal, nasional, maupun internasional. Perlombaan layang-layang dikenal dengan sebutan festival layang-layang (yang biasanya dilakukan di tempat-tempat wisata) atau pertandingan. Satu dari beberapa daya tarik event festival layang-layang adalah bentuknya yang demikian menarik dan beragam. Baik ukuran kecil maupun besar dan warnanya indah. Disetiap daerah kriteria yang digunakan pada vestifal atau bertanding bermacam-macam (berbeda-beda).
Main Layang-layang selain sebagai hiburan dan olah raga, juga sarat akan mitos-mitos dan relijius di beberapa daerah. Ada juga digunakan untuk memancing dan menangkan kelelawar. Menghalau burung disawah. Layang-layang didaerah pertanian umumnya dimainkan sesudah selesai panen, baik untuk pertunjukan atau dipertandingan.
MANFAAT BERMAIN ALANG-ALANG (LAYANG-LAYANG)
Berbagai manfaat didapatkan terutama bagi anak-anak dari bermain layang-layang, antara lain: Mengasah kreativitas (anak). Melatih motorik halus dan motorik kasar (anak). Melatih ketekunan dan kesabaran (anak). Mendekatkan (anak) kepada alam (mengasah kecerdasan naturalis) serta sebagai media untuk bersosialisasi dengan teman-temannya (bagi anak). Apalagi bila diikuti membuatnya sendiri (anak).
Tulisan ini berlanjud dengan judul Ajak si Kecil Bermain Layang-Layang, Banyak Manfaatnya. https://lizenhs.wordpress.com/2018/08/04/ajak-si-kecil-bermain-layang-layang-banyak-manfaatnya/
Membuat layang-layang
Membuat layang-layang memberi kepuasan tersendiri bagi anak-anak. Selain caranya yang cukup sederhana dan mudah, bahan-bahannya pun dapat ditemukan di lingkungan sekitar dan tidak membutuhkan biaya mahal, meningkat pada yang rumit, Lebih rumit dan Sangat rumit.
SEBUTAN LAYANG-LAYANG di KAMPUNG-KAMPUNG AGAM TUO (MINANGKABAU) Sumatera Barat
Layang-layang disebut alang-alang di kampung-kampung Agam Tuo (Minangkabau). Kenapa disebut Alang-alang, ya… alang-alang. Belum lizen temukan dalam bentuk tulisan. Sebutan alang-alang itu sudah ada saat Lizen (kecil) memainkan alang-alang diterima dari Inyiak (kakek) dan/atau Mamak (Paman). Meskipun demikian, Lizen mencoba mencari tahu asal sebutan tersebut dari berbagai buku, majalah dan akhirnya dengan wawancara di kampung, tetap belum ketemu. Lizen mencoba menyusun kesimpulan (dan mengusulkan), bahwa sebutan itu diambil dari nama burung [burung alang (bhs Minang), elang (bhs Indonesia)]. Alasannya, bila diperhatikan burung Alang terbang tinggi dan dalam posisi tenang (seolah-olah berdiam diri dengan mengepakkan sayap) di angkasa. Alang atau Elang melayang-layang sering muncul sesudah panen, waktu bermain alang-alang juga sesudah panen di sawah. Perhatikanlah, bentuk alang-alang Paruah (paruh), mirip burung alang (elang) mengembangkan sayap diangkasa.
JENIS ALANG-ALANG
Layang- layang (alang-alang) yang dimainkan dikampung Agam Tuo (Kab. Agam) mulai berbentuk: Alang-alang daun (Daun Cingkariang dan daun Sakek), ke agak rumit yaitu berkeranga. Alang-alang sederhana. Alang-alang bulek (bulat) dan kertas lipat Kerangka ditempel/dilemkan kekertas. Alang-alang sedikit rumit [dua dimensi (Maco)]. Alang-alang rumit [dua dimensi (Paruah dan Dangung-danguang kecil) dan besar] Alang alang lebih rumit dua dimensi (berbentuk orang, binatang, mobil dan lain lain, atau yang Alan-alang lebih-lebih rumit [(tiga dimensi) atau hias dengan beraneka lukisan (gambar)].
ALANG-ALANG SEDERHANA
Alang alang (layang-layang) sederhana yang dimainkan di kampung (Agam Tuo) diantaranya alang-alang daun CINGKARIANG, daun SAKEK. Pepatah Adat Minang menyatakan “alam takambang jadi guru” maka daun Cingkariangdan/ atau Sakek yang sudah kering jatuh kebumi pun melayang-layang, tibul ide dijadikan Alang-alang.
Daun CINGKARIANG
Daun Cingkariang berasal dari pohon atau batang dadok berduri biasa disebut oleh masyarakat dengan Pohon Cangkiang Kariang disebut juga Cingkariang.
Daun SAKEK
Daun sakek (sejenis daun anggrek hutan), (‘sakek’, Melayu Minangkabau), daun kering dari Anggrek menyerupai piring dijadikan alang-alang.
Alang-alang daun Cingkariang dan/atau daun Sakek itulah awal yang membangkitkan kreasi dan inovasi bagi pemain alang-alang (anak-anak), dimulai dari memilih dan bermain dibimbing (diarahkan) orang tua dan Paman. Bahan alang-alang itu tanpa modal [karena dicari saja dipinggir (dikaki) bukit dan/atau dikebun atau dipinggir batang aia (sungai)].
ALANG ALANG Agak RUMIT
Agak Rumit, adalah alang-alang kertas dilipat lipat kiri kanan dan alang-alang Bulek (Bulat).
Alang-alang Kertas di LIPAT 1/8 Kiri-kanan
Bentuk sederhana ini agak rumit, yaitu tanpa kerangka dari kertas putih kaku yang digunakan untuk mengetik, dilipat 1/8 bagian kiri kanan (seperti kotak tapi bagian atas dan bawah tidak ada lipatannya seperti U), bagian yang dilipat diberi tali untuk mengendalikan (memainkannya). Alang-alang ini sering memanfaatkan bekas kertas ketikan (tak terpakai) dan/atau yang tidak ada ketikannya (masih bagus).
Alang-alang BULEK (BULAT) atau Bulek Telur
Waktu saya (lizen) kecil, memang suka bermain alang-alang bahkan membuat layang-layang dengan teman-teman sebaya yaitu alang-alang Daun, meningkat ke alang-alang Bulek (Layang-layang Bulat), meningkat ke alang-alang Maco, Paruah, yang penting bisa naik keangkasa.
Membuat alang-alang Bulat (Bulat telur) cukup rumit waktu (kecil), walaupun masih termasuk sederhana. Caranya sobek kertas buku tulis bagian tengah lalu buat lingkaran atau bulat telur. Bagian atas secara horizontal dipasang lidi daun kelapa (biasanya yang jadi korban adalah sapu lidi halaman rumah). Lidi disisipkan atau dilemkan kekertas bulat (bulat telur) sebagai kerangka alang-alang. Agar lebih bagus diberi lidi vertikal ditengahnya sehingga terjadi keseimbangan. Setelah itu diberi taraju dan ekor. Bila dapat angin, akan mengangkasa. Lebih menarik lagi main alang-alang ini dipesawangan [lapangan luas ditengah sawah (dipematang sawah) yang sudah dipanen].
ALANG-ALANG RUMIT
Berhasil membuat dan menaikkan layang-layang daun cingkarian atau daun sekek, alang-alang bulat dan kertas lipat. Meningkat sedikit yang cukup rumit, yaitu alang-alang Maco [nama lain alang-alang maco adalah (Katibin)] berkerangka dari bambu yang diraut, ditempelkan kertas ke kerangka.
Alang-alang Maco (Katibin)
Alang-alang maco adalah Layang-layang dengan bangun datar dua dimensi, dibentuk oleh dua pasang rusuk (menggunakan benang) yang masing-masing rusuk (benang) pasangannya sama panjang dan saling membentuk sudut. Bentuk dari dua-dua rusuk yang sama panjang disebut belah ketupat. Bentuk ketupat atau jajaran genjang [Jajaran genjang (parallelogram) adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dengan pasangannya, dan memiliki dua pasang sudut yang masing-masing sama besar dengan sudut di hadapannya].
Rangka alang-alang Maco. terdiri dari satu horiontal dan vertical. Rangka horizontal dibuat setimbangan. Caranya buku bambu sebagai titiktengah, sebelah kanan dan kiri buku bambu diraut semakin keujung semakin halus (kecil) dan lentur, terakhir ditimbang agar sama berat dengan pisau atau benang, sedangkan kerangka vertical (tegak) diraut menjadi bulat, sama besar dari atas kebawah. Bambu horizontal dan vertical, diikat dengan benang, pas pada buku bambu horizontal dengan benang kemudian sisi kiri dan kanan dari atas sampai ke bawah bambu Vertikal dan Horizontal dihubungkan dengan benang sehingga menyerupai ketupat dengan bamboo vertikal. Selanjutnya di tempelkan kertas (atau kertas minyak) pada kerangka bambu dan benang tadi. Selesailah sebuah layang maco dan kemudian diberi taraju secara pas dan seimbang. Alang-alang siap dinaikan. [Teraju berarti timbangan yang menggunakan dua buah piringan yang digantungkan dengan rantai (tali) pada kedua ujung lengannya neraca. Taraju berarti tali perentang kemah. Teraju berarti benang pada layang-layang yang diikatkan di sebelah atas dan bawah, kiri dan kanan kerangka bambu yang dihaluskan].
Layang-layang maco banyak dijual di warung/toko. Tapi sebagian anak-anak tidak mau membeli yang sudah jadi, mereka lebih suka membuat sendiri. Membuat alang-alang sendiri memberikan kesenangan/kebahagiaan tersendiri, mirip seperti perancang (Engineer Pesawat Terbang) yang sedang membangun pesawat. Begitu layang-layang sudah jadi, dilakukan tes (uji terbang). Rasa senang/bahagia yang didapat sungguh tak terkira. Melihat layangan yang dibuat sendiri mengudara, meliuk-liuk dengan cantik dan tenang, merupakan kesenangan dan kegembiraan tersendiri bagi pembuat (anak-anak). Apalagi alang-alang itu diberi gambar, dimodivikasi atau kreasi lain. Menjadi pertanyaan kenapa disebut Alang-alang Maco, juga tak diketahui (Maco itu adalah sebutan terhadap ikan asin kering)
Alang-alang GAGAK
Alang-alang lain disebut alang-alang Gagak. Disebut alang-alang Gagak, karena kertas alang-alang berwarna HITAM (kertas karbon) yang biasa dipakai untuk menggandakan ketikan. Bentu kerangka alang-alang Bulek menyerupai alang-alang Maco.
ALANG-ALANG lebih RUMIT
Alang-alang yang lebih rumit adalah alang-alang Paruah dan Danguang danguang.
Alang-alang Paruah (Paruh)
Alang-alang Paruah adalah alang-alang dua dimensi. Sangat rumit adalah dalam ukuran besar, berwarna warni menyerupai manusia, binatang dll. ALang-alang lebih rumit adalah tiga dimensi, menyerupai Manusia, Binatang Darat dan binatang laut (Buaya, Ikan, Cumi-cumi dll) Mobil, Pesawat dan lain-lain. Alang-alang tiga dimensi ini sering diikutkan pada vestifal Layang-layang.
Di Tilatangkamang (sebelum dimekarkan), selain alang-alang Maco terdapat pula “alang-alang Paruah (Paruh)”. Yaitu alang-alang paruah dibagian atas nya diberi paruh seperti paruh burung. Rangka alang-alang paruah terdiri dari dua bamboo raut horiontal dan satu vertical. Kedua rangka horizontal dibuat setimbangan. Caranya buku bambu sebagai titik tengah, sebelah kanan dan kiri dari buku bambu diraut semakin keujung semakin halus (kecil) dan lentur, terakhir ditimbang agar sama berat dengan dengan pisau atau benang, sedangkan kerangka vertical diraut menjadi bulat sama besar dari atas kebawah. Pas pada buku horizontal bambu dengan vertikal dengan benang, kemudian Ikat dengan benang kedua rangka bambu horizontal, sisi kiri dan kanan diikat, sehingga berbentuk oval (bantal guling). Bagian bawah bambu vertikal buat seperti segitiga sama sisi (begian ekor layang-layang). Selanjutnya di tempelkan (dilem) kertas atau kertas minyak pada kerangka tersebut. Selesailah sebuah layang Paruah, bertaraju secara pas dan seimbang, layang-layang siap dinaikan/ diangkasakan.
Jadi alang-alang paruah bersayap, perbaruh dan berekor. Sayap (bentuk dasarnya seperti bantal guling atau oval) [Oval berarti berbentuk lonjong; bulat panjang; bulat telur] dan ekor (berbentuk dasarnya segitiga sama sisi)]. Kemudian dibagian ekor beri ekor berjurai-jurai panjang. Panjang bajelo-jelo dalam bahasa Minang. [Jelo, manjelo: menjalar. Bajelo-jelo: bertali-tali]. Diatas dibuat Paruh. Secara sederhana bentuk alang-alang paruh mendekati bentuk burung alang (elang) yang melayang-melayang diudara. Jadi alang-alang paruah (paruh) terdapat paruh, sayap dan ekor (tanpa jurai-jurai).
Alang-alang Danguang-danguang
Alang-alang lain disebut “alang-alang Danguang (atau alang-alang Danguang-danguang)”. Bentuknya mendekati (seperti) alang-alang paruah, tapi di kapala (diatasnya) paruah diganti daguang (dangung). Alang-alang ini berbunyi mendangung kalau diterbangkan. Alang-alang danguang ini tidak berekor (berjurai-jurai). Selain siang hari sering dinaikkan malam-malam, mendengunglah dia ditengah malam. Orang mengatakan, alang-alang dangung itu dipakai untuk pitunang (marayu-rayu anak gadih sedang tidur).
Bentuk danguang-danguang seperti tangkai panah, busur (berbentuk pita) dibuat dari pelepah daun tebu yang sudah tua ditipiskan berwarna putih (seperti pita kaset tape) di Tilatang Kamang dan sekitarnya, atau dari rotan [yang diasah menjadi tipis seperti pita kaset (di Pariaman)].
ALANG-ALANG SANGAT RUMIT
Termasuk alang-alang sangat rumit adalah dimensi dua dan tiga. Dimensi dua yang besar (Orang, binatang darat dan laut kemudian dilukis) dan tiga dimensi (binatang darat dan laut, kendaraan dll.)
TARAJU
Setelah selesai kerangka, ambil kertas atau kertas minyak berwarna, lebih semarak bisa membuat beberapa perpaduan warna yang simetris pada layang-layang tersebut, begitu juga dengan ekornya panjang dan pendeknya selang seling warna serasi dengan warna “body”. Layang-layang yang dimainkan di pedalaman Minangkabau disebut layang- layang darek. Nah inilah yang paling penting dan itu adalah taraju. Taraju adalah bagian yang sangat penting dari alang-alang. Jika taraju dibuat asal jadi, artinya akan terjadi tanpa keseimbangan yang pas, memang alang-alang akan naik, tapi jika tidak pas dan seimbang dalam membuat taraju ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi:
- ALang-alang agak susah naik alias “manggegek” (bergetar) diudara
- Susah mendapatkan angin (kurang/tidak aerodinamis)
- Ketika diudara dapat angina, tidak mau “tagak tali” maka dia akan menampik
- Secara mendadak ketika diudara layang-layang itu membalik (menukik) begitu saja sehingga menampik terjun bebas menghujam tanah
- Mengenai kepala bagian atas layang-layang, karena gerakkan melenggang lengok diudara, taraju ini terkait dengan kepada (bambu vertikal) yang tersisa dibagian atas
- alang-alang berat sebelah atau dikenal dengan singik karena teraju tidak seimbang
Itulah diantaranya hal-hal yang terjadi jika TARAJU tidak dengan kesimbangan yang sempurna, diperlu keahlian dan pengalaman yang panjang dalam membuat taraju alang-alang, mulai dari jalinan benang khusus, dimana membuhulnya dan cara mengikatkannya pada alang-alang, biasanya diantara teman selalu ada yang bermain ada yang ahli membuat taraju. Teman yang ahli ini lah diminta advise dan melakukan finishing dalam membuat taraju.
TAGAK-TALI
Selesai ini semua maka layang siap mengudara, wawwww…… Setalah dianjungkan (dilepaskan oleh penganjung) dengan keseimbangan yang pas alang-alang mulai menuju langit tinggi dengan angin yang bertiup sedang sambil melenggang-lenggok dengan genitnya, yang paling ditunggu-tunggu tentunya ketika angin bagus alang-alang ditarik dan tahan maka dia akan membubung lebih tinggi sampai diatas ubun-ubun pemain (pemilik), inilah yang disebut TAGAK TALI.
KEGEMBIRAAN MAIN ALANG-ALANG (LAYANG-LAYANG), INOVASI DAN KREASI
alang-alang daun atau alang-alang bulat bisa mengudara pada saat (masih kecil) sangat riang-gembira bahkan terpesona sendiri (kenapa bisa naik ya?) dan bersorak-sorak. Pada alang-alang daun, kreatif dan inovatif telah muncul, dimulai dari mencari dan memilih daun dan pada alang-alang berkerangka dimulai dari memilih, meraut (menghaluskan) bambu .
Saat diadu diudara, aturan yang tak karu-karuan (tak jelas aturan) dan menang, semakin seru teriakan gembira kemudian meningkat ke pertandingan (dibuat aturan itu bersama-sama, kemudian disepati ) dan menang.
Puas dengan alang-alang daun, meningkat ke alang-alang bulek/kertas lipat, alang-alang Maco (Katibin) dan seterasnya alang-alang Paruah dan Danguang-danguang dll. Apalagi bisa berinovasi dan modifikasi, mencari dan meraut bambu, menimbang, nempelkan kertas, taraju dan menaikkan (mengangkasa).
Alang-alang (Layang-layang) adalah permainan lintas usia. Mulai anak-anak sampai orang dewasa dan tua. Saya/ambo (lizen) ketika masih kecil (Sekolah SR) SMP suka dan gemaran bermain layang-layang diwaktu sore. Main alang-alang menjadikan bahagia, berlari (olah raga) dan banyak tanya, kenapa layang-layang bisa naik padahal tidak ada mesin seperti pesawat. Sayap tak bisa dikepakkan, begitulah satu diantara banyak pertanyaan terlontar atau baik dimulut maupun dalam pikiran di kala itu, apalagi ketika angin bertiup stabil, alang-alang tenang mengudara atau naik dengan tenang, ada pula yang melenggang- lenggok.
BERTANDING (BERLOMBA) dan FESTIVAL
Alang-alang yang dipertandingkan macam-macam mulai dari ukuran kecil, besar, baik dua dimensi ataupun tiga dimensi.
Menengok kedaerah lain, KEPRI misalnya. Memainkan layang-layang di Tanjung Pinang (ibu-kota KEPRI) terbagi dua kelompok yaitu Sebung dan Simbang. Sebung adalah permainan layang-layang untuk dipertandingkan, sedangkan Simbung adalah permainan layang-layang hanya untuk dipertontonkan.
Penilaian pada Bertanding
Bagaimana penetapan pemenang pada lomba (bertanding) alang-alang (layang-layang) dua dimensi di Darek Ranah Minang. Kriterianya ditentukan, dengan panjang benang (tali) yang telah ditetapkan panjangnya. Dalam lomba panjang benangnya sama setiap layang-layang yang ikut berlomba, ketika alang-alang telah diudarasetelah berapa lama, juri berteriak TAHAAAANNNN (tidak diulur lagi) maka layang-layang akan naik membubung keudara sampai ketinggian maksimal dari benang yang telah diulur dan menuju Tagak Tali. Lalu juri akan melihat layang-layang siapa yang paling tinggi (dengan panjang benang yang telah diulur) dan tagak tali, maka ditentukanlah (ditetapkanlah) siapa yang juara. Begitulah sepintas lomba alang-alang didaerah darek Ranah Minang. Didaerah lain tentu disesuaikan dengan kesepakatan atau ketentuan panitia.
Penilaian Layang-layang pada Festival
Pada festival ketetapan penilaian telah ditentukan oleh Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) yaitu menaungi tiga jenis olahraga, sedangkan layang-layang termasuk dalam divisi olahraga tradisional yang dipadukan dengan seni.
Untuk penilaian, disesuaikan dengan kategori. Ada kategori layang-layang dua dimensi dan layang-layang tiga dimensi. Setiap peserta nanti akan dipersilahkan menerbangkan layang-layangnya.
Walaupun demikian , penilaian dilihat juga dari segi keindahan, stabilitas saat terbang, dan juga aspek kreativitas, seperti pemilihan bentuk tema layang-layang. Bagi layang-layang yang mendapatkan nilai point tinggi maka akan menjadi pemenang dengan hadiah tropi dan sejumlah uang pembinaan.
PENUTUP
Paparan ini ditutup dengan lirik lagu layang layang yang sangat mengesankan waktu kecil dan dinyanyikan beramai ramai menuju ketempat bermain (kelapangan terbuka atau di sawah yang sudah dipanen).
Lirik Lagu Layang Layang
Layang-Layang 4/4 A.T. Mahmud
Kuambil buluh sebatang
Kupotong sama panjang
Kuraut dan kutimbang dengan benang
Ku jadikan layang layang
Bermain…berlari
Bermain layang layang
Bermain kubawa ke tanah lapang
Hati gembira dan riang
Terimakasih, Anda telah berkunjung keblog Bukik ranah Ilmu https://lizenhs.wordpress.com/. Semoga bermanfaat dan mengingat masa kecil anda. Bila anda suka beritahu teman … ya.
NARA SUMBER
Helfi Rozia (Yos), Smansa67.
Syafli Rasyid dan Tesi Indra, ParakLaweh-Tujuah Nagari-Kototangah Tilkam.
Sumber Bacaan
RantauNet.com
Beberapa Sember tidak ditampilkan.
____________________________________
Disalin dari blog engku Haslizen Hoesin (kecuali gambar nan diambil dari http://www.anakminang.com) nan berjudul: https://lizenhs.wordpress.com