Perkumpulan Yahudi di Padang

[caption id="" align="aligncenter" width="1187"] Gambar: http://upload.wikimedia.org[/caption]

“Erets Israel.”


     Onder redactie – zoo lezen wij in her Alg. Ind. Dgbl. [Algemeen Indisch Dagblad] van 7 october – van S. I. van Creveld te Padang is op 9 September 1926 (1 Tischri 5687) verschenen het eerste nummer Erets Israel (“Het Joodsche Land”), orgaan van het secretariat voor Ned. Indië van het Palestina Opbouwfonds “Karen Hajesod”.


     Het blad komt maandelijks uit een wordt gratis verspreid onder de Joodsche ingezetenen van Ned. Indië.


     Het is het eerste blad in de geschiedenis van de Joden in Ned. Indië. […]”


***


Laporan harian Nieuwe Rotterdamsche Courant edisi 11 November 1926 (mengutip harian Algemeen Indisch Dagblad [Bandung] edisi 7 Oktober 1926) tentang penerbitan edisi pertama (het eerst nummerErets Israel (yang berarti “Tanah orang Yahudi”). Erets Israel adalah media (orgaan) milik perkumpulan orang Yahudi di Padang yang bernama Karen Hajesod, sebuah perkumpulan yang berusaha menggalang dana untuk pembangunan Palestina (Palestina Opbouwfonds) cabang Hindia Belanda.


Disebutkan dalam laporan di atas bahwa edisi pertama Erets Israel terbit pada tanggal 9 September 1926 (bertepatan dengan tahun Yahudi: 1 Tischri 5687). Seperti dapat dibaca dalam laporan di atas, Redaktur Erets Israel bernama S.I. van Creveld, seorang Yahudi yang tinggal di Padang.


Laporan di atas juga menyebutkan bahwa Erets Israel terbit sekali sembulan dan dibagikan secara gratis kepada anggota komunitas Yahudi di Hindia Belanda. Jadi, tampaknya media ini tersebar sampai ke luar Sumatera Barat, termasuk tentunya di Jawa. Dikatakan pula bahwa bulanan Erets Israel ini adalah media pertama milik orang Yahudi sepanjang sejarah keberadaan bangsa itu di Hindia Belanda.


Keberadaan orang Yahudi di Indonesia pada masa lampau tentu menarik dijadikan subjek penelitian sejarah. Komunitas Yahudi di Pulau Jawa sudah diteliti oleh Romi Zarman: Yudaisme di Jawa Abad ke-19 dan 20 (Yogyakarta: NING, 2013). Penelitian itu tentu dapat dilanjutkan dan diperluas ke seluruh wilayah Hindia Belanda.


Suryadi – Leiden University, Belanda / Padang Ekspres, Minggu, 16 Juli 2017


________________________________

Disalin dari blog Engku Suryadi Sunuri niadilova.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar