Tampilkan postingan dengan label organisasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label organisasi. Tampilkan semua postingan

Sejarah Kota Padang (25): Organisasi Sosial Pribumi Pertama di Kota Padang; ‘Medan Perdamaian’ Lebih Tua dari ‘Boedi Oetomo’


_____________________________________

Organisasi sosial pribumi pertama di Indonesia, bukanlah ‘Boedi Oetomo’ (yang didirikan tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta). Organisasi sosial pribumi pertama di Indonesia justru dimulai pendiriannya di Kota Padang yang diberi nama ‘Medan Perdamaian’. Organisasi 'Medan Perdamaian' bersifat nasional (multi etnik) ini didirikan bahkan jauh sebelum adanya organisasi Boedi Oetomo yang bersifat kedaerahan (Jawa).
Sumatra-courant: nieuws- en advertentieblad, 20-02-1900
Sebagaimana diketahui hari lahir organisasi Boedi Oetomo bahkan kemudian dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional: 20 Mei. Pada hari lahir Boedi Oetomo diperingati setiap tahun sebagai Hari Kebangkitan Nasional padahal kenyataannya lebih tepat sebagai Hari Kebangkitan Nasional di (pulau) Jawa. Memang Boedi Oetomo kemudian mengusung kebangkitan nasional, namun itu setelah organisasi-organisasi kebangkitan nasional daerah lain lebih dulu menyatakan partisipasinya.[1] Organisasi kebangkitan nasional seluruh daerah ini ditandai dengan didirikannnya supra organisasi tahun 1927 yang dikenal sebagai (organisasi) PPPKI (Pemoefakatan Perhimpoenan-Perhimpoenan Kebangkitan Indonesia).

Syi'ah di Indonesia

Sumber Gambar: http://selintassejarahsyiah.blogspot.com
LEMBAGA PENDIDIKAN SYI’AH DI INDONESIA

STIFI SADRA, Sekolah Tinggi SYI'AH di Jakarta. Berkedok dengan nama :
”SEKOLAH TINGGI FILSAFAT ISLAM"

Sekolah Tinggi Filsafat Islam di Indonesia yang fokus pada pengkajian filsafat Islam & Ilmu Alqur’an – Tafsir. Sistem pembelajaran di dasarkan pada perpaduan antara nilai-nilai tekstual (alqur’an & Assunah) dengan pendekatan rasional yang bersumber dari khazanah ilmiah Islam klasik & kontemporer. (Padahal isinya adalah Kurikulum Pendidikan Liberal dan ajaran Sesat Syi’ah)

Beberapa dosen di Sekolah ini di antaranya:
  1. Prof. Dr. Mulyadhi Kartanegara, 
  2. Prof Dr. Abdul Hadi MM, 
  3. Dr. Haidar Bagir (Mizan), 
  4. Dr Umar Shahab, 
  5. Dr. Muhsin Labib, 
  6. Dr. Zainal Abidin Bagir (Center for Religious and Cross-Cultural Studies/CRCS), 
  7. Dr Donny Gahral Adaian, 
  8. Prof. Dr Rosikhon Anwar (Guru Besar Ilmu Al-Quran UIN Sunan Gunung Djati Bandung) 
  9. Dr. Khalid Walid, alumnus dari Hawzah Ilmiah Qom, Iran.

Bung Hatta Mundur dari P.I


Kilas balik: “SCHORSING” MOHAMMAD HATTA (1931)





1.Daulat Ra'jat, Tahoen ke I, No. 9, 10 December 1931-cropDoea berita tilgram Aneta Holland tentang schorsing Mohammad Hatta, tentoe ta’ loepoet menggoentjangkan doenia politiek di Indonesia. Soepaja berita tilgram itoe djangan sampai menimboelkan keliroe didalam kalangan ra’jat kita, saja merasa perloe, mentjoba menerangkan hal ini sebagai “insider” (orang jang mengetahoei doedoeknja perkara).


Bagi Ra’jat Indonesia nama Perhimpoenan Indonesia telah tak asing lagi. Perhompoenan Indonesia itoe oemoem dianggap soeatoe factor politiek. Orang ingat process Perhimpoenan Indonesia didalam mana terseboet nama Mr. Ali Sastroamidjojo, Abdul Madjid Djojodiningrat, Nazir Pamoentjak dan Mohammad Hatta. Proces inilah jang amat menaikkan “tjolok” Perhimpoenan Indonesia di dalam mata ra’jat Indonesia dan djoega di negeri Belanda.