Zulfan Afdilla | Teolog Kristen bernama Dr. Bambang Noorsena dalam bukunya yang berjudul “menyongsong Sang Ratu Adil”. Dalam bukunya ditulis sebagai berikut.
Memang nama Isa masuk ke dalam bahasa Arab melalui saluran bahasa Suryani atau Suriah yakni Aram. Dalam bahasa Suryani ada dua bentuk nama Yesus, yaitu Yesho' dan 'Isho. Perubahan huruf "y" menjadi "i" memang lazim dalam korespondensi bahas-bahasa rumpun semitik, seperti Yerusalayim dalam bahasa Ibrani, berubah menjadi 'urusalim dalam bahasa Arab, atau Yesaya dalam bahasa Ibrani menjadi Ishaya dalam bahasa Arab. Selanjutnya, huruf "sy" acap diperingan menjadi "s", dan vocal "o" panjang sering berubah menjadi "a" panjang, seperti pada kata Syaloom dalam bahasa Ibrani menjadi Salaam dalam bahasa Arab. Walhasil, nama 'Isho dalam bahasa Suryani menjadi 'Isa dalam bahasa Arab.
Dari penjelasan Dr. Bambang Noorsena kita bisa pahami, bahwa nama Yeshua dalam bahasa Aram Suryani terbagi kepada dua dialek. Bahasa Suryani dialek barat disebut dengan Yisho’, dan bahasa Suryani dialek timur disebut ‘Isho. Dari Isho ini kemudian orang-orang Kristen Arab sebelum Islam menyebutnya menjadi Isa. Adapun nama Yesus yang digunakan orang Arab sekarang adalah Yasu’a, nama yang diambil dari serapan bahasa suryani dialek barat yakni Yisho’.
Pada abad ke 9, seorang Uskup dari Hdatta dan teolog ternama dari Gereja Timur juga menggunakan bentuk nama isho pada namanya yakni Mar Ishodad dari Merv. dan banyak tokoh-tokoh dari Suriah yang menggunakan nama Isho pada namanya.
Penjelasan lebih lanjut cek di youtube kami https://youtu.be/XNLEqw_x6FM