Salah kaprah memahami istilah Semit, yang dikira Semit itu cuma Yahudi.
Istilah Semit adalah nama ciptaan sejarawan, untuk mengelompokan bahasa yang punya banyak persamaan, sama seperti penulis Eropa yang mengelompokan bahasa kita [Melayu/Indoensia] menjadi Bahasa Rumpun
Austronesia.
Istilah "Semit" diciptakan oleh anggota
Sekolah Sejarah Göttingen Jerman, pada tahun 1781, untuk mengelompokan bahasa-bahasa yang berkerabat dekat dengan bahasa Arab,
Aram,
[1] dan
Ibrani. Nama SEMit ini berasal dari tokoh Alkitab
[2], yaitu
Sem Bin Nuh, salah satu dari tiga putra Nabi Nuh yang dianggap sebagai nenek moyang orang Arab.
Dan kelompok yang paling banyak bertutur dalam bahasa rumpun Semit adalah Orang Arab. Bahasa tertua dari bahasa rumpun Semit adalah Bahasa
Akkadia dari Irak, berdasarkan bukti tulisan
huruf Paku yang ditemukan pada tablet lempengan tanah liat.
Gambar sebaran Bahasa Semit berdasarkan wilayah By Ahmad K
-----------------
Credit: IG @Zulfan Afdhilla
----------------
Baca Juga: Palestina
---------------
Catatan Kaki oleh Admin:
[1] Aram (Ibrani: אֲרָם 'Ărām) adalah seorang putra dari Sem, menurut Tabel Bangsa-bangsa dalam Kejadian 10 di Alkitab Ibrani. Ia adalah bapa dari Us, Hul, Gether dan Mash atau Mesekh. Dalam Kitab Tawarikh Aram, Us, Hul, Gether, dan Mesekh ditulis sebagai keturunan Sem, meskipun tanpa menyatakan secara eksplisit bahwa Aram adalah ayah dari empat orang berikutnya itu. Selengkapnya lihat wikipedia.
[2] Orang Kristen di Indonesia lebih memilih menggunakan kata Alkitab untuk menyebut kitab suci mereka Injil. Alkitab sendiri berasal dari Bahasa Arab yakni 'buku'.