FB Rangkuti - Kampung halaman / Nagori[1] leluhur dari Sutan Sumanik dan Johan Kabesaran, dua orang kakak beradik keluarga Tuan Makhudum di Sumanik, Luhak Nan Tuo, Luhak Tanah Datar, beserta rombongannya yang hijrah ketanah Semenanjung Medini, pada abad ke 14 m.
Rombongan beliau menapak di Rembau, selanjutnya meneruka sebuah pemukiman disana, yang mereka beri pemukiman baru itu dengan nama kampung Tanjung Alam.[2] Sekarang kampung Tanjung Alam itu berganti nama dengan Kampung Gunung Pasir.
Dikemudian hari, Sutan Sumanik dan Johan Kabesaran, bersama sama dengan rombongan Datuk Bomo yang berasal dari Luhak Nan Bungsu, Luhak Lima Puluh, meneruka pula sebuah kampung baru, yang mereka beri nama dengan Tanjung Menanti.[3]
Dikampung Tanjung Menanti inilah tapak tempat berdirinya istana Kerajaan Nagori Sambilan, didirikan pada masa Raja Malewar, raja pertama Kerajaan Nagori Sambilan. Istana ini diberi nama dengan Istana Tanjung Menanti.
Istana ini didirikan 3 abad setelah Sutan Sumanik dan adiknya Johan Kabesaran beserta Datuk Bomo membuat kampung Tanjung Menanti itu.
____________________
Catatan kaki oleh Admin:
[1] Nagari, nagori. Bahasa Minangkabau memiliki banyak dialek. Dialek yang menggunakan logat 'O' dipandang sebagai dialek yang lebih tua. Bahasa Minang yang banyak digunakan sekarang ialah percampuran antara dialek Agam - Bukit Tinggi dengan dialek Padang
[2] Di Minangkabau banyak terdapat kesamaan nama tempat, seperti Koto Gadang ada di Luhak Agam dan ada pula di Luhak Limo Puluah Koto. Di Pariaman ada nama Nagari Kurai Taji, di Agam ada Nagari Kurai. Demikian pula nama Tanjung Alam juga merupakan nama tempat yang jamak ditemui. Lazimnya penamaan tempat disematkan kepada tumbuh-tumbuhan atau keadaan alam.
[3] Nama Tanjung Menanti juga terdapat di Tebo, Negeri Jambi