Disalin dari kiriman
FB Mamok Kincai NiangApakah ada hubung kait MAKHUDUNG SATI ini dengan Ninek [Niniak][1] MAKHUDUNG SATI yang datang dari Paguruyung ke KOTO LIMAU SERING Kerinci di dalam riwayat Teuku Omar[Umar][2] Ini.
Teuku Umar yang dilahirkan di Meulaboh Aceh Barat pada tahun 1854, adalah anak seorang Uleebalang bernama Teuku Achmad Mahmud dari perkawinan dengan adik perempuan Raja Meulaboh. Umar mempunyai dua orang saudara perempuan dan tiga saudara laki-laki.
Nenek moyang Umar adalah Datuk Makhudum Sati berasal dari Minangkabau. Beliau merupakan keturunan dari Laksamana Muda Nanta yang merupakan perwakilan Kesultanan Aceh pada zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda di Pariaman.
Salah seorang keturunan Datuk Makhudum Sati pernah berjasa terhadap Sultan Aceh, yang pada waktu itu terancam oleh seorang Panglima Sagi yang ingin merebut kekuasaannya. Berkat jasanya tersebut, orang itu diangkat menjadi Uleebalang Empat Mukim dengan gelar Teuku Nan Ranceh.[3] Teuku Nan Ranceh mempunyai dua orang putra yaitu Teuku Nanta Setia dan Teuku Ahmad Mahmud. Sepeninggal Teuku Nan Ranceh, Teuku Nanta Setia menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Uleebalang Empat Mukim. la mempunyai anak perempuan bernama Cut Nyak Dhien.
Apakah ada hubung kait MAKHUDUNG SATI ini dengan Ninek MAKHUDUNG SATI yang datang dari Paguruyung ke KOTO LIMAU SERING Kerinci sama-samalah kita mencari rujukannya.
Catatan kaki oleh Admin:
[1] Ninek, mungkin maksudnya 'Niniak' dalam Bahasa Minangkabau umum yang merupakan mamak dari mamak.
[2] Pelafazan 'U' pada Bahasa Arab dalam Bahasa Inggris sering menggunakan abjad 'O' seperti Utsmaniyah menjadi Ottoman, Dhaha menjadi Doha.
[3] Pelopor Gerakan Kaum Putih (Paderi) sekaligus Ketua Majelis Harimau Nan Salapan juga bergelar Tuanku Nan Renceh. Sama kiranya dengan nama, gelar di Minangkabau juga banyak yang serupa. Bisa sahaja seseorang bergelar Dt. Rangkayo Sati dari suku Tanjuang pada suatu nagari dan dinagari lain didapat gelar serupa. Bisa sahaja dari suku yang sama namun bisa juga dari suku berbeda