Amanat Datuak Katumangguangan
Disampaikan saat beliau akan meninggal dunia didepan segala penghulu dan orang orang besar dalam laras Koto Piliang:
1. Sekali kali hindarkan perceraian dengan orang Laras Bodi Chaniago, karena merekalah yang mengisi cukai adat lembaga kepada kita. Merekalah yang mendirikan kerajaan kita, dan kalau dihiasinya akan tempat kita duduk. Payung Ubur Ubur itu milik orang Laras Bodi chaniago, maka dari itu janganlah kamu bercerai sepeninggal kami berdua.
2. Baik-baiklah engkau memelihara isi alam, isi nagari, segala anak kemenakan, pikir benar sungguh sungguh supaya kalian jangan kena sumpah ninik moyang.
3. Berbuatlah seperti laut tiada penuh oleh air, seperti bumi tiada penuh oleh tumbuh tumbuhan. Apabila kalian jadi penghulu dalam Laras Koto Piliang janganlah memakan menghabiskan, jangan menebang merebahkan, jangan mencencang memutuskan, karena bicara tiada sekali dapat.
4. Jadikan Nabi Allah jadi suri teladan. Kasih kalian kepada isi alam sebagai kasih nabi kepada umatnya. Hati adalah palinggam Allah, teraju palinggam mata, sebab itu peliharalah lidahmu dengan baik, begitu pula kaki dan mulutmu. Jika tertarung panyambahan badan tanggungannya, mulut emas padahannya, tertarung kaki inai padahannya.
5. Memutih padi orang di Kamang, melekang panas sehari, berbelok belok alang samat, ranting berbelok kepangkalnya.
6. berdentung gegar di laut, merentang rupanya kilat, kalang kambut rupanya langit, berputar rupanya angin timur.
7. Pikir jualah sungguh sungguh, lemak liuk kayu akar kelimpang, itulah patut bicara.”
Datuk Katumangguangan meninggal di Koto Ranah yakni di Kampung Minangkabau sampai sekarang kuburan beliau masih ada disana dikenal dengan kubur yang dipertuan yang bersusu empat.