Foto dalam
gambar ini tidak ada hubungannya Dengan postingan...... gambar ini
adalah Sebuah foto lakon film yang Berasal dari Betawi(Benyamin
Sueb)......cuma raut wajah lakon ini seperti memandang aneh dan sedikit
agak blo'on tapi lucu. Sumber Gambar: https://www.facebook.com |
Oleh: Rizal Jaenk
Saya sebagai putra asli Minangkabau sangat terusik dengan beberapa hujjjahan kawan-kawan dalam Grup Kesultanan 'Alam Melayu. Ada yang berbahasa provokasi, ada yang menyudutkan sejarah orang-orang Minangkabau di Negeri Sembilan dan berhujung kepada penyesatan Sejarah Minangkabau di Negeri Sembilan.
Untuk sekedar bahan diskusi bagti para ahli Grup Kesultanan Alam Melayu supaya tidak salah mengartikan posisi Sejarah Minangkabau di Negeri sembilan.
Kenapa orang-orang Minangkabau masih kuat pedoman mereka terhadap sejarah Negeri Sembilan adalah bagian dari sejarah orang-orang Minangkabau di Negeri Sembilan dimasa lampau. Silahkan cekidot (check it out) sejarah mereka baik adat, budaya dan negeri-negeri Minangkabau yang sudah menjadi sebuah suku di Negeri Sembilan yang mana, nama suku di Negeri Sembilan ini awal mulanya adalah tapak dari sejarah kampung-kampung atau nama NAGARI-NAGARI yang ada di Minangkabau itu sendiri, yang menjadi nama suku di Negeri Sembilan.
Silahkan periksa beberapa nama suku di Negeri Sembilan yang menjadi nama kampung asal dari wilayah Payakumbuh dan Luhak Tanah Data.
@ TANAH DATAR.
@ SARILOMAK MINANGKABAU
@SARILOMAK PAHANG (PECAHAN DARI SARILOMAK MINANGKABAU)
@PAYOKUMBUH.
@ TIGA BATU.
@ TIGA NENEK.
@ SRIMELENGGANG.
@MUNGKAL/MUNGKA.
@BATU HAMPAR
Khusus untuk suku Biduanda dicipta karena terjadinya kawin-mawin antara orang-orang Minangkabau dengan suku Tempatan Negeri Sembilan (Jakun) hingga terbentuklah suku dari hasil kawin-mawin ini sehingga kesepakan orang-orang Minangkabau dengan suku asli Negeri Sembilan (jakun) melahirkan suku BIDUANDA.
Dalam kisah bahasa Negeri Sembilanpun banyak sekali bahasa Minang diadopsi dengan percampuran dengan bahasa tempatan, sehingga lahirlah bahasa Negeri Sembilan seperti adanya sekarang ini.
Dalam kisah adat istiadat Perpatih Nan Sebatang, baik dalam menjalankan adat istiadat maupun pepatah petitih diadopsi dari percampuran kebudayaan Minangkabau sehingga dicocok kan dengan keadaan politik (Negeri Sembilan) masa itu. Demikianlah sebabnya ada sebagian dari adat istiadat Negeri Sembilan berbeda dengan adat Perpatih (aseli Minangkabau). Begitu juga dengan bahasa Negeri Sembilan.
Ada pun nama alat muzik tradisional Negeri Sembilan seperti CAK LEMPONG [Minang: Talempong] dan budaya Seni RANDAI dan beberapa aliran silat Minangkabau yang masih diwarisi oleh beberapa kalangan generasi di Negeri Sembilan masih mudah kita jumpai fakta ini di lapangan.
Sejauh yang saya uraikan di atas, supaya para ahli bisa menggunakan nalar akal pikirannya sebaik mungkin supaya kita tidak disebutkan sebagai insan yang mudah GAGAL FAHAM. Seandainya sejarah tidak ada hubungannya, tentunya akar tidak mungkin terpisah dengan daun dalam satu batang pohon dalam sejarahnya.
Di luar konteks klaim ataupun tidak tentulah kita lihat dasar dari sejarah tersebut. Adapun orang-orang Minangkabau tidak mengklaim tentang Negeri Nembilan tentulah dipastikan kelompok atau individu tersebut tidak ada hubungan kaitan menurut uraian yang saya catatkan di atas. Apalagi kelompok atau individu tersebut tidak masuk dalam golongan kaum atau kelompok suku yang berlaku sekarang ini di Negeri Sembilan. Dan hal demikian tentulah orang Minangkabau tidak akan berani mengklaim karena memang mereka tidak ada hubungan dan berkaitan dengan kelompok atau individu di luar konteks suku-suku yang ada di Negeri Sembilan.
Sebab nama suku-suku di Negeri Sembilan diambil dari nama kampung [nagari] tempat asal niniak [orang yang pertama datang ke Negeri Sembilan] mereka di Minangkabau terkecuali untuk nama Suku Biduanda yang telah saya jelaskan asal muasalnya di atas.
Kecuali suku atau nama Wilayah Negeri Sembilan itu sendiri seandainya datang dari Sebuah nama suku yang datang dari Afrika yang faktanya memang tidak berhubungan dengan sejarah Minangkabau.
Atau seandainya Raja Negeri Sembilan asalnya dari semula dalam cerita sejarah seperti Raja Melewar Berasal dari sebuah negara Amerika Latin seperti dari Brazilia, tentulah orang-orang Minangkabau tidak akan berani menggklaim.
Nah, karena Raja Awal [pertama] Negeri Sembilan berasal dari Minangkabau tentulah orang Minang itu sendiri berani mengklaim tentang sejarah tersebut, apalagi sejarah dimaksud berhubungan dengan nenek moyang mereka. Karena sejarah ini bukan asal dari Afrika ataupun dari Amerika Latin seperti Brasilia.
_____________________________
Disalin dari kiriman facebook Rizal Jaek di Grup Kesultanan 'Alam Melayu
Diterbitkan pada 13 April 2020