Sumber Gambar: https://www.facebook.com |
Masih
ingat peristiwa memilukan yang menimpa bocah perempuan malang berusia 8
tahun dari keluarga muslim yang terjadi di wilayah Kashmir yang
dikuasai kaum pagan India?
Namanya Asifa. Gadis kecil muslimah itu diculik gerombolan teroris Hindu India, tubuhnya disekap di sebuah kuil Hindu, kemudian diperkosa beramai-ramai selama berhari-hari secara bergantian sebelum akhirnya dibunuh dengan cara dicekik dan dihantam kepalanya dengan batu.
Apa yang telah umat Islam lakukan untuk membela nyawa dan kehormatannya?
Namanya Asifa. Gadis kecil muslimah itu diculik gerombolan teroris Hindu India, tubuhnya disekap di sebuah kuil Hindu, kemudian diperkosa beramai-ramai selama berhari-hari secara bergantian sebelum akhirnya dibunuh dengan cara dicekik dan dihantam kepalanya dengan batu.
Apa yang telah umat Islam lakukan untuk membela nyawa dan kehormatannya?
Tidak ada..
Hanya sebatas kecaman dan doa, tidak lebih, itu pun dari mereka yang masih peduli dengan nasib tragis saudaranya.
Terdapat kisah masyhur, wallahu a'lam, yang tercatat dalam kitab al-Kamil fi al-Tarikh karya Ibn Al-Athir, yakni tentang bagaimana seorang Khalifah Al-Mu'tashim membela kehormatan seorang muslimah dari kezaliman orang-orang kafir saat penaklukan kota Amurriyyah.
Seorang muslimah dilecehkan orang Romawi. Dia adalah keturunan Bani Hasyim, yang saat kejadian sedang berbelanja di pasar. Bagian bawah pakaiannya dikaitkan ke paku, sehingga terlihat sebagian auratnya ketika ia berdiri.
Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu'tashim dengan lafadz yang legendaris: "waa Mu'tashimaah!"... "di mana kau Mutashim…tolonglah aku!"
Setelah mendapat laporan mengenai pelecehan ini, maka sang Khalifah pun menyahut seruan itu dengan menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriyyah.
Kota Ammuriyyah dikepung oleh bala tentara Muslim selama kurang lebih lima bulan hingga akhirnya takluk. Sebanyak 30.000 prajurit Romawi terbunuh dan 30.000 lainnya ditawan. Pembelaan kepada muslimah ini sekaligus dimaksudkan oleh Khalifah sebagai pembebasan Ammuriyyah dari pendudukan Romawi.
Setelah menduduki kota itu, Al-Mu'tashim kemudian mencari pelapor berita tentang wanita yang memanggil namanya. Setelah bertemu, Al-Mu'tashim mengetahui rumah si wanita. Dia pun menuju ke sana dan berkata kepada si wanita, "Wahai Saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu atasku?" Sang wanita mengangguk dan terharu. Beliau lalu memutuskan untuk memerdekakan si wanita. Bahkan dengan wewenangnya, orang Romawi yang telah melecehkan pun dijadikan budak bagi si wanita.
Shame On You India..!!!
____________________________
Disalin dari kiriman facebook Muslimah Bima Peduli Ollshop
Pada