52. PRRI di nagari Tanjuang-Sungayang [4]

 PRRI di nagari Tanjuang-Sungayang
Disalin dari: http://prri.nagari.or.id/tanjuang.php
 
 
Sumber Gambar: https://id.wikipedia.org
IV. Kota Batusangkar kerap digempur
 
Batusangkar ibukota kabupaten
Dahulu bernama Fort van der Capellen
Belanda mendirikan benteng permanen
Kokoh dan kuat karena disemen

Tentara Pusat bertahan di benteng
Di dalam bangunan beratap genteng
Tiada aliran air ledeng
Hanya disiapkan makanan kaleng

Bila malam telah datang
Tentara Pusat tak lagi tenang
Setiap pekan gerilya menyerang
Korban yang luka mengerang erang

Inilah suasana yang sangat haru
Ketika tentara terkena peluru
Darah mengalir membasahi baju
Tole berbisik memanggil ibu


Dijaga si mBok sedari kecil
Kini menggeletak di samping bedil
Tubuh terasa dingin menggigil
Bunda disebut dipangil panggil

Dari Tanjung diatur serangan
Pasukan berbaris beriring iringan
Granat di pinggang, senapan di tangan
Kota Batusangkar sebagai tujuan

Serangan dipimpin oleh para komandan
Bisa marah seperti macan
Terhadap prajurit pelanggar aturan
Yang tak patuh pada perintah atasan

Terhadap komandan harus taat
Pimpinan mengatur taktik siasat
Perintah diucapkan tegas dan cermat
Tak boleh membantah atau mendebat

Kata dubalang, kata menderas
Kalimat pendek sangat ringkas
Ucapan terang harus jelas
Lama berucap satu nafas

Senjata moderen buatan Bule
Banyak yang kecil, ada gede
Bazoka, Mortir dan L.M.G
Disertai Garrand, Springfield dengan L.E

Beriring-iringan T.P berjalan
Kepala regu ada di depan
Memberi arah tempat tujuan
Menunggu kode isyarat penyerangan

Agar pejuang tak masuk kota
Batusangkar dilingkari kawat tembaga
Kawat dialiri arus terbuka
Bila tersentuh bisa celaka

Kalau tentara keadaannya panik
Kota dipagari arus listrik
Sifatnya arus, bolak balik
Siapa menyenggol langsung terpekik

Inilah kesalahan sangat besar
Ketika listrik dijadikan pagar
Orang sipil tak mampu menghindar
Konvensi perang telah dilanggar

___________________________________

1 T.P = Tentara Pelajar
2 L.E = Lee Enfield, sejenis bedil digunakan dalam P.D 2
3 ber ere-ere (MK) tidak serius
4 Di tempat-tempat yang belum terpolusi, dan air hexagonal atau (minang masih banyak tersimpan di perut bumi), maka alam akan cepat bereaksi memberi tanda-tanda.
Di tempat tsb. komunikasi makhluk hidup lainnya dengan manusia dapat dilihat/terjadi secara langsung.
Sebagai contoh, burung gagak akan memberi tanda-tanda kematian, ayam Jago berkokok dan anjing meraung-raung di malam hari menandakan kampung dikotori.
Ujung-ujung pelangi muncul dari sumur-sumur alam.
Selanjutnya Harimau tidak akan membunuh orang yang tidak bersalah, dan petir hanya akan menyambar tempat penyimpanan racun atau kuburan orang yang zalim ketika hidupnya.
Inilah tanda-tanda/kekuatan alam nan hidup yang bersumber dari adanya air asli di bumi seperti yang dibuktikan dengan penelitian kristal air oleh DR. Masaru Emoto.
Sebagai anak nagari, sudah menjadi kewajiban kita untuk tetap menjaga minang.

_____________________________________

Disalin dari: http://prri.nagari.or.id/tanjuang.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar