Gambar: https://www.infosumbar.net |
“Hatta akan resmikan Universitas Andalas di Bukittinggi
Menurut kawat yang direrima
di Bukittinggi kunjungan Wakil Presiden Hatta dan rombongan akan sampai
di Padang dan terus ke Bukittinggi pada tanggal 12 September [1956]
yang akan datang. Rombongan Wakil Presiden terdiri 32 orang, antara lain
Wakil Presiden sendiri, Menteri PPK Sarino, Menteri Perhubungan Sabilal
Rasjad, Menteri Pertanian Eni Karim, Menteri Muda Pertanian Sjech
Marhaban, Menteri Negara Urusan Umum H. Roesli A. Wahab, Menteri Urusan
Veteran Dachlan Ibrahim, Menteri Kesehatan Dr. Sinaga, Ketua DPR, para
presiden universitas2 di Indonesia, para ketua Dewan Kurator, kerua
Madjelis Pengetahuan Umum serta pedjabat2 lainnya.
Menurut atjaranya, sesampainya Wakil
Presiden dilapangan Tabing Padang tgl. 12/9, pada djam 09.50 berangkat
ke Gubernuran di Padang. Sesudah makan siang, Wkl. Presiden dan
rombongan berangkat ke Bukittinggi dan istirahat sampai pagi. Kamis
tgl. 13 September Wakil Presiden bersama rombongan akan meresmikan
Universitas Andalas dan malamnya akan menghadiri satu pertunjukan
kesenian digedung Nasional.”
***
Laporan harian Waspada (Medan), edisi No. 2744, TAHUN KE – X, DJUM’AT 31 AGUSTUS 1956 tentang
jadwal dan program acara kunjungan Wakil Presiden pertama Republik
Indonesia, Drs. Mohammad Hatta, ke Sumatera Barat pada pertengahan
September 1956.
Rupanya rombongan Wakil Presiden cukup besar: 32 orang, meliputi
beberapa orang menteri, para rektor (presiden) universitas-universitas
yang sudah ada di Indonesia, khususnya di Jawa, pada waktu itu
Peresemian ini dilakukan di kampus Fakultas Kedokteran dan Fakultas
Ilmu Pasti dan Pengetahuan Alam UNAND di Bukittinggi pada tanggal yang
telah disebutkan di atas (13 September 1956).
Fakultas Kedokteran yang berkampus di Bukittinggi adalah satu dari
lima fakultas pertama UNAND. Kampus kelima fakultas itu tersebar di
beberapa kota di Sumatera Barat.
Selain Fakultas Ilmu Pasti dan Pengetahuan Alam yang juga berkampus
di Bukittinggi, tiga fakulatas pertama lainnya adalah: Fakultas Hukum
yang berkampus di Padang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang
berkampus di Batusangkar, dan Fakultas Pertanian yang berkampus di
Payakumbuh. Kelima fakultas tersebut sebenarnya merupakan gabungan dari
beberapa perguruan tinggi yang ada si Sumatera Barat.
Cikal bakal UNAND adalah sbb: Pada tahun 1949, Pemerintah Indonesia
berencana membangun tiga fakultas di Sumatera, yaitu Fakultas Hukum di
Padang, Fakultas Ekonomi di Medan, dan Fakultas Pertanian di Palembang.
Namun rencana itu tak kunjung terwujud.
Akibat penundaan itu, Yayasan Sriwijaya yang dibentuk oleh beberapa
orang intelektual asal Sumatera mengambil inisiatif dengan mendirikan
Balai Perguruan Tinggi Hukum Pancasila (BPTHP) di Padang pada tanggal 17
Agustus 1951.
Mengikuti langkah Yayasan Sriwijaya itu, kemudian pemerintah
mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di Batu Sangkar pada
tanggal 23 Oktober 1954, Perguruan Tinggi Negeri Pertanian di Payakumbuh
pada tanggal 30 November 1954, dan Fakultas Kedokteran serta Fakultas
Ilmu Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam di Bukittinggi pada tanggal 7
September 1955.
Keempat perguruan tinggi itu diresmikan oleh Wakil Presiden Hatta.
Seiring dengan itu, Yayasan Sriwijaya juga menyerahkan BPTHP kepada
Pemerintah Propinsi Sumatera Tengah. Semenjak itu BPTHP berganti nama
dengan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat,” yang belakangan
berganti nama lagi menjadi Fakultas Hukum pada tahun 1983.
Itulah serba sedikit tentang sejarah awal UNAND, universitas tertua di Pulau Sumatera.
Dr. Suryadi – Leiden University, the Netherlands/ Padang Ekspres, Minggu 14 Juli 2019
_______________________________________
Disalin dari blog Engku Suryadi Sunuri: Niadilova.wordpress.com