1. Kisah masa PRRI (Pengantar)

Sumber Gambar: https://www.pelangiholiday.com
Pesan untuk Generasi Muda
Sebagai sebuah pergolakan politik dan militer yang menghadapkan pemerintahan Pusat dengan pemerintah Daerah, tentulah cara pandang berbagai pihak terhadap PRRI ini beragam.

Di satu sisi, sejarah mainstreem menuliskan ini adalah pemberontakan, tapi pada sisi yang berbeda, di pihak PRRI sendiri, gerakan ini adalah sebuah koreksi.

Tapi jauh dari semua itu, ada sebuah analisa lain yang menghubungkan peristiwa ini adalah sebuah letupan yang timbul dari pertarungan internal di tubuh ketentaraan yang endingnya berakhir dengan runtuhnya Orde Lama.


Meskipun demikian, terlepas dari semua alasan kenapa pergolakan ini timbul, lepas dari siapapun menjadi pemenang atau bagaimanapun endingnya, di tengah itu semua terdapat berbagai aktor, baik pelaku langsung ataupun korban yang karena peran dan kapasitasnya, bukanlah tokoh yang menarik menghiasi buku-buku sejarah mainstreem.

Namun demikian, sebagai pelaku kecil, atau justru korban, mereka adalah saksi dan memiliki kisah serta perspektif sendiri terhadap pergolakan yg legendaris ini.

Selain itu, yang terpenting adalah mereka adalah bagian dari pergolakan itu.

Meskipun orang-orang kecil ini menjadi bagian penting dari sebuah pergolakan, tetapi sejarah modern mainstreem, tidak memberikan peluang bagi mereka untuk bersuara, setiap peristiwa selalu menjadi monopoli dan hak dari tokoh utamanya.

Meskipun dalam setiap pergolakan yang terjadi, orang-orang kecil inilah yang menjadi kayu bakar agar pergolakan itu menjadi sesuatu dan memberikan arti.

Karena itulah lahir metodologi penulisan sejarah baru yang lebih berpihak kepada orang-orang kecil ini, yaitu Oral History.

Metode oral histori lahir dan dapat dimaknai juga sebagai perlawanan dari metode penelitian dan penulisan sejarah yang menempatkan sejarah sebagai monopoli para tokoh utama dan tentunya juga para pemenang dari peristiwa bersejarah itu.

Oral History adalah :
Oral history is the systematic collection of living people's testimony about their own experiences.
Oral history is not folklore, gossip, hearsay, or rumor.
Oral historians attempt to verify their findings, analyze them, and place them in an accurate historical context. Oral historians are also concerned with storage of their findings for use by later scholars

PRRI adalah sebuah pergolakan fundamental yang menghasilkan sebuah kebanggaan, rasa sakit, sekaligus bahkan penghinaan bagi orang Minangkabau.

PRRI jika ditelisik lebih jauh, menjadi salah satu tonggak sosial yang menstimulus kemampuan bawaan masyarakat Minangkabau untuk memandang dan berinteraksi dengan dunia lain diluar Alam Minangkabaunya. 

Kisah ini membawa trauma panjang, juga kebanggaan diam diam para generasi muda akan keberanian orang Minangkabau mengkoreksi sesuatu yang salah.

Kisah dalam kisah ini hadir, mestinya dapat membahasakan pergolakan PRRI dalam bentuk yang lebih manusiawi, dengan humanisme orang-orang kecil, heroisme, kenangan dan persaudaraan di masa itu.

Kisah ini harus jauh dari kekakuan pakem penulisan sejarah yang seringkali teronggok di perpustakaan yang berdebu.

Tetapi kisah ini harus dapat menyampaikan pesan PRRI dengan indah dan berseni yang pada akhirnya menginspirasi anak muda Minang Kabau untuk menjadi generasi yang memiliki keberanian untuk memperjuangkan kebenaran.

Kisah inilah yang akan menjadi jembatan sejarah, yang tidak hanya menceritakan kisah heroisme militeristik, tetapi lebih jauh dari itu, buku ini menanamkan kebanggaan ke-minangkabauan, yang kritis, bernilai dan menyumbang kepada kebenaran.

____________________________

Disalin dari: http://prri.nagari.or.id/pengantar.php
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar