If we talk about Bukit Tinggi City, we also talk about Luhak Agam. Luhak Agam is different with Kabupaten (regency) Agam. Bukit Tinggi is not part of Agam Regency they are two similar government agencies. But if we talk about Luhak Agam (One of three Minangkabau place of Origin) Bukit Tinggi has part of them. So there are song "Bukit Tinggi, The City of Agam.."
Apabila bercakap perihal Bukit Tinggi maka kita pasti akan membahas Luhak Agam yang acap disamakan oleh orang dengan Kabupaten Agam. Bukit Tinggi masuk kepada Luhak Agam namun apabila bercakap Kota Bukit Tinggi dan Kabupaten Agam maka kedua daerah tingkat dua tersebut (walau berbeda luas) meruapakan institusi pemerintahan yang setara.
[caption id="attachment_654" align="aligncenter" width="476"] The Map of Agam Regency. The white one was Bukit Tinggi[/caption]
That Agam Regency map not implementation the territory of Luhak Agam. Besides Bukit Tinggi (Although this city includ on that map) is not part of Agam Regency there are Nagari Pandai Sikek also not part of Agam Regency but they part of Luhak Agam.
Peta Kabupaten Agam tersebut tidak menggambarkan wilayah Luhak Agam. Selain Kota Bukit Tinggi (walaupun ada dalam peta) yang tidak termasuk ke dalam Luhak Agam juga Nagari Pandai Sikek yang jelas-jelas tidak ada dalam peta. Nagari Pandai Sikek termasuk ke dalam Luhak Agam.
[caption id="attachment_655" align="aligncenter" width="700"] The Map of Bukit Tinggi[/caption]
Bukit Tinggi just one of country in Luhak Agam were become a city by the Dutch Colonial. The formal name of this country before the Dutch was Kurai or Nagari Kurai or Kurai Limo Jorong. The Dutch call Fort de Kock and the Melayu call Bukik Tinggi or High Hills
Bukit Tinggi ialah salah satu nagari di Luhak Agam yang kemudian dijadikan sebuah kota oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Nama resmi dari nagari ini ialah Nagari Kurai atau Kurai Limo Jorong. Orang Belanda menamainya dengan Fort de Kock dan orang Melayu menamainya Bukik Tinggi.