Pict: Masjid Sri Bengkal |
Rabbanians | Al-Imam Ibnu Jarir meriwayatkan dengan sanadnya, As-Suddi menyebutkan dari beberapa orang sahabat diantaranya Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas bahwa Nabi Adam memiliki anak laki-laki yang diselingi anak perempuan setiap kehamilan Hawa. Ketika Habil ingin menikahi saudari Qabil dan dia lebih tua dari Habil sementara saudari Qabil adalah seorang wanita rupawan, maka Qabil ingin bertukar dengan saudaranya itu, sedangkan Nabi Adam memerintahkan Habil untuk menikahi saudari Qabil.
Diriwayatkan bahwa Habil dibunuh Qabil dengan cara dipukul kepalanya dengan besi hingga tewas. Ada pula yang meriwayatkan bahwa Qabil membunuhnya dengan tombak yang ia lemparkan ke kepala Habil ketika ia sedang tidur. Dan yang lain mengatakan Qabil mencekik Habil dengan cekikan yang sangat kuat dan menggigitnya sebagaimana yang dilakukan hewan buas hingga Habil tewas seketika. Allahu a’lam. Redaksi Al-Qur’an tidak menceritakan bagaimana detil pembunuhan, oleh karena itu hendaknya kita batasi pada apa yang difirmankan oleh Allah Ta’ala saja. Ahli kitab meriwayatkan bahwa pembunuhan terjadi di Gunung Qasiyun yang terletak di sebelah utara Damaskus, disebut juga sebagai gua darah. Menurut mereka di tempat inilah Qabil membunuh saudaranya, Habil, Allahu a’lam, ini adalah kabar Israiliyat.[1]
Diriwayatkan bahwa ketika Qabil selesai membunuh Habil, ia membawa mayat saudaranya di pundaknya selama setahun, ada yang menyebutkan selama seratus tahun. Ia kebingungan apa yang harus dilakukan atas mayat saudaranya tersebut dan terus seperti itu hingga Allah Ta’ala mengutus 2 ekor gagak.
As-Suddi berkata dari beberapa orang sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, ada 2 ekor gagak yang bertengkar kemudian salah satunya membunuh yang lain, gagak yang membunuh kemudian menggali lubang dan mengubur gagak yang mati. Qabil melihat mereka dan ia berkata, “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayit saudaraku ini?“, kemudian Qabil pun melakukan apa yang dilakukan oleh gagak tersebut, menimbun dan mengubur mayat saudaranya. Dengan demikian, perbuatan zhalim yang pertama kali terjadi di muka bumi pun tercatat dalam sejarah umat manusia sebagai buah atas rasa dengki seorang anak kepada saudaranya karena kurban saudaranya adalah kurban yang bagus dan sehat dan diterima oleh Allah Ta’ala.
Mujahid menyebutkan bahwa Qabil mendapat azab yang disegerakan setelah membunuh Habil. Betisnya menyilang dan mengantung pada pahanya. Wajahnya selalu mengarah dan tertuju pada matahari ke mana pun matahari berputar. Hal itu sebagai balasan dan siksaan atas dosa, kesewenangan, kedzaliman dan kedengkiannya terhadap Habil.
==============
Catatan Kaki oleh Admin:
[1] Israiliyat (Arab: اسرائیلیات, Isra'iliyat, arti harfiah: "dari Isra'il") merupakan cerita-cerita yang kerap kali dibawa oleh orang-orang Yahudi yang masuk Islam.[1] Ini berbeda dari hadits yang dipercaya sebagai ucapan, tindakan, atau diamnya Nabi Muhammad. Cerita-cerita israiliyat umumnya berupa berbagai cerita dan tradisi non-Alkitab Yahudi (bahasa Ibrani: midrashim) serta Kristiani yang memberikan informasi atau interpretasi tambahan mengenai kejadian atau tokoh yang disebutkan di dalam kitab-kitab suci Yahudi. (selengkapnya wikipedia)
================
Gambar: Masjid Sri Bengkal