Rabbanians | Tidak hanya Islam, Hindu ternyata juga melarang mememlihara anjing dan emamsukkannya didalam rumah karena ketidaksucian dan kebersihannya. Dalam Śrīmad-Bhāgavatam disebutkan:
"Makhluk hidup lebih unggul dibandingkan benda mati, wahai ibu yang terberkati, dan di antara makhluk hidup, mereka yang menunjukkan tanda-tanda kehidupan lebih baik. Hewan yang memiliki kesadaran lebih baik dari itu, dan lebih baik lagi adalah mereka yang sudah memiliki kemampuan indra, seperti bisa merasakan, melihat, atau mendengar." (Śrīmad-Bhāgavatam 3.29.28)
Mengenai ayat ini, maka diberikan penejalsan sebagai berikut: Dalam ajaran Veda, anjing dianggap sebagai makhluk yang tidak bersih, sehingga tidak boleh masuk ke dalam rumah orang yang terhormat. Biasanya, anjing dilatih untuk tetap berada di luar rumah. Namun, kepala keluarga yang baik akan tetap memberi makanan prasāda kepada anjing dan kucing. Mereka akan makan di luar dan pergi. Jadi, meskipun kita memperlakukan makhluk hidup dengan belas kasihan, perlakuan kita harus sesuai dengan tingkatannya. Anjing tidak diperlakukan seperti manusia, tetapi tetap harus mendapatkan perhatian dan kasih sayang dengan cara yang sesuai. (cek https://vedabase.io/en/library/sb/3/29/28/)
Menurut tradisi Veda dalam Kitab-kitab suci, terutama Smriti, sering kali menggambarkan anjing dengan pandangan yang tidak baik. Lihat contoh ayat berikut. Dan, ayat semacam ini bisa ditemukan di setiap teks Smriti:
"Sebuah persembahan leluhur menjadi rusak jika dilihat oleh anjing, seorang Candala, atau seseorang yang terbuang. Oleh karena itu, ia harus melakukan persembahan itu di tempat tertutup; atau sebagai alternatif, ia bisa menaburkan biji wijen di atas persembahan tersebut." (Gautama Smriti 15.28 - lihat Dharmasūtras - The Law Codes Of Āpastamba, Gautama, Baudhāyana And Vasiṣṭha (Oxford, 199) hlm. 105)
Dan ayat berikut ini: "Para dewa tidak memakan sesajen dari orang yang memelihara anjing, yang menikahi wanita Sudra, yang dikendalikan oleh istrinya, atau yang membiarkan kekasih istrinya tinggal di rumahnya." (Vashishta Dharma Sutra 14.15)
Dalam Vahishta disebutkan bahwa jika seseorang menyentuh seekor anjing, ia akan menjadi suci kembali dengan segera setelah mandi dengan pakaian lengkap. (lihat Dharmasūtras - The Law Codes Of Āpastamba, Gautama, Baudhāyana And Vasiṣṭha (Oxford, 199) hlm. 313)
Dalam Parasara Darmasastra disebutkan: "Bagian-bagian badan orang yang dicium, dijilat, atau digaruk seekor anjing, harus disucikan dengan cara membasuhnya dengan air dan membakarnya dengan api." (Lihat I Wayan Maswinara, Parasara Darmasastra (Penerbit Paramita: Surabaya, 1999) hlm. 73)
=========
Gambar: curly tales