Ilustrasi Gambar: https://nusantaranews.cohttps://nusantaranews.co |
Secara financial, dia sudah freedom. Rumahnya hanya berjarak 500 meter dari SCBD yang luas dan asri dengan halaman lebih dari 1000 meter. Pajak tahunannya 400 juta bayangkan. Dia mengatakan kayak sewa aja punya asset di tengah Jakarta.
Kantor saya tua, namun kalau saya kesana, pasti jadi tempat tongkrongan. Sebulan paling dua paling banyak 4 kali ke kantor tersebut. Paling buat bertemu para komisaris tua dan rekan-rekan senior.
"VUCA world apa itu pak?" Demikian saya menghentikan sesaat menandatangani dokumen, pekerjaan rutin saya di sana.
"Mas harus tahu saat ini dunia lagi melakukan kesimbangan baru, bergeser dengan cepat pendulum kepentingan." Dia mulai mejelaskan sambil duduk di sofa hadapan saya yang saya juga duduk pindah ke sofa dari meja kerja tua saya itu.
"Dulu romawi, Byzantium, Babylonia bisa ribuan tahun berkuasa, menguasai kehidupan wilayahnya, hegemoninya. Sekarang 70 tahun Amerika berkuasa sejak perang dunia kedua, 5 hal yang di dominasinya sekarang hanya 2,5 saja. Sisanya sudah diambil yang lain. Bayangkan, apa ngak Amerika murka."
"Romawi selama 1000 tahun baru di challenge di tantang 8 kali oleh bangsa lain, dan genseric yang berhasil memukul telak Bizantium. Ini baru 70 tahunan Amerika sudah keok. Ini kesempatan kita bermain mas!!!" Demikian senior saya ini dengan berapi-api bercerita.
Saya ngak suka dengan politikus saat ini di Senayan dan Kabinet Kerja saat ini. Mereka malah “ngetek” asing. Bukan ambil kesempatan. Duh malu saya. Kesel saya Negara kok tidak bisa menghasilkan negarawan.
Wah pak, kalau yang terakhir itu beda pak. Oligarki memang begitu. Ngak pengen tergantikan. Saya balik bertanya, "jadi VUCA world itu apa?" Dia menganggguk-angguk kepalanya.
"Tahu cara mendominasi dunia?" Dia bertanya. "Tahu banget. Dari colonialization one point zero sampai yang terakhir colonialization five point zero ya hafal luar kepala. Colonilization 5.0 ala Cina sekarang okupasi [menaklukan] Indonesia khan?" Kata saya menjelaskan.
Dia mengangguk dan berkata, "Tapi sayang ya, pada ngak sadar elite Negara ini dan politikusnya.
Iya, Indonesia adalah “extended quasi territory” khan sudah kita teriak lama dan sudah tahu kita langkah Cinanya. Ya begitulah kalau pejabat tidak mengerti bahwa tidak ada free lunch. Minta foreign investment masuk dari Cina, ya protocol coloniliazation five point zero langsung di jalankan. Di kasih karpet merah pula," sambil berkata dia terbahak kencang.
Gara-gara kelemahan begini bubrah Negara ini kesatuannya, ya awalnya karena tidak faham pergeseran “interest” Negara besar, inteligen Negara tidak terbaca. Elite tidak faham. Arahnya menakutkan. Dis intgritas dan ekonomi nukik kebawah.
Ok, saya minta kembali menjelaskan VUCA itu apa?
Begini melihat vuca kalimatnya mulai terarah. Dunia saat ini mengalam “aging society”, penduduk yang berusia tua. Betul? Saya mengangguk. Masuk ke dunia artificial intelegen robotic, blockchain, bio technology dan banyak lagi hal baru.
Tidak perlu banyak manusia yang bekerja sehingga unemployement [pengangguran] tahun ke depan meningkat tajam di dunia baik efek pasca corona ataupun berubahnya bisnis model dunia.
Tapi untuk menjalankan protocol semua itu tadi dunia HARUS DI REST, harus di RE START.
Ini bingung in kalau pemerintahnya masih menganggap semua ini BIASA bukan wartime [masa perang] pasti ngak bisa baca, pasti bubrah [hancur] semua sendi bernegara. Ini bernegara bung!! Komunikasi public pagi bilang ngak boleh, sore bilang boleh. Berkali kali, bermacam macam lagi, kalian ini mau apa sih?
Beda kalau mau membangun kekayaan pribadi tanpa jabatan, tanpa korupsi, tanpa dapat dari warisan, ya nonton aja video ROAD TO BILLIONIARE - NYA si Bossman. Selesai urusan. Kalau bernegara ya harus punya visi mau kemana arah bernegara jangka panjangnya juga harus faham apa isi para negara preman juga.
Kembali ke urusan geopolitik dunia. world domination country terus bersaing untuk “survival of the nation” masing-masing. Untuk survive mereka makan Negara lain itu biasa saja, no guilty feeling, no hard feeling.
Kita melihat Negara penjajah dengan tangan terbuka, hebat deh kelakukannya pejabat tersebut dan mendapat pujian dari fans nya lagi. lah khan bingung kita. negera mau hilang asetnya kok ngak nyadar?
Lalu ada colder war atau cold war two point zero antara Rusia dan Amerika.
Laku Cina dengan adanya OBOR one belt one road china yang mengikat setengah dunia 70 negara dunia dengan jebakan pinjaman atau di kenal dengan debt trap financial, Cina adalah pemenang dalam financial world domination. Ini membuat Amerika shock. Hanya 70 tahun berkuasa amerika mendadak tersaingi Cina.
Karena itu Amerika menguatkan MILITARY DOMINATION nya. Amerika memilih main preman, mengacak-ngacak dunia, yaitu dengan kebijakan VUCA tadi. Makanya saya mengatakan selamat datang di vuca world!.
VUCA lahir dengan design membuat dunia agar tidak jelas, kacau dan perlu pengendali dunia yang namanya Amerika. Itulah mengapa virus biological warfare ini dilepas.
VUCA itu singkatan dari Vunareble, Uncertain, Complex dan Ambiguity . lihat dunia sekarang, lihat Indonesia sekarang. Masih mikir lokal? Masih mikir sentimen agama? Masih mikir politik 2024? Rakyat di pikiran komandan. Ini dunia di RESET, ini WARTIME, kita harus no rule, bikin sendiri, gerak cepat. Melek dikit lah, jangan naĆÆf naĆÆf banget bernegara. Ambil peluang !!! #peace
**
ROAD TO BILLIONAIRE
Info : roadtobillionaire.id/rtb
___________________
Disalin dari kiriman facebook Mardigu WP
Diteribitkan pada 4 April 2020