Foto: https://www.flickr.com |
Monumen ini dibangun untuk memperingati perjuangan Tuanku Imam
Bonjol.Tuanku Imam Bonjol berasal dari Bonjol yang sangat taat memeluk agama
islam. Pengikut Tuanku Imam Bonjol bernama Kaum Paderi. Kaum Paderi sangat
menentang sifat Kaum Adat yang suka meminum minuman keras, berjudi,
mabuk-mabukan serta menyabung ayam, berkelahi dan merampok.
Pada tahun 1831-1837 terjadilah perang
Padri yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol melawan Kaum Adat. Karena
kaum adat lemah maka mereka meminta bantuan kepada Belanda, namun kaum Paderi
menang bahkan perlawanan sampai ke Bukittinggi. Tuanku Imam dibantu oleh Haji
Sumanik, Haji Piobang, Haji Miskin dan lain-lain.
Untuk memperkuat
pertahanannya maka Belanda membuat benteng diatas Bukit Malambung yaitu Benteng
Ford De Kock sekarang masih ada peninggalannya dengan meriam dan bak
penampungan air .Dalam
setiap peperangan Belanda dan Kaum Adat selalu kalah, maka Belanda memainkan
politiknya dengan mengajak kaum Paderi
untuk berdamai.
Pada tanggal 25
Oktober 1937 Tuanku Imam Bonjol akhirnya dapat ditangkap oleh Belanda, beliau
di buang ke Cianjur kemudian dipindahkan ke Minahasa (Menado) akhirnya beliau
wafat disana.