The History of Police Woman in Indonesia begin in Bukit Tinggi. On this city for the first time Indonesia Police Woman were recruited. The are six woman from Middle Sumatera were recruit and the date of the first education become the date of birth Indonesia Police Woman. There are September 1, 1948.
____________________________________
Ternyata tidak disangka Kota Bukit Tinggi merupakan kota tempat lahirnya Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia dan tentu saja Sekolah Polisi Negara (SPN) yang ada di Kota Bukit Tinggi merupakan sekolah kepolisian pertama yang membuka Pendidikan Inspektur Polisi untuk perempuan. Pendidikan pertama dilalui oleh enam orang perempuan asal Propinsi Sumatera Tengah[1] yang tanggal mereka memulai pendidikan yakni tanggal 1 September tahun 1948 dijadikan sebagai Hari Lahirnya Korps Polisi Wanita Republik Indonesia.
Pendidikan untuk calon Polisi Wanita ini dibuka mengingat keadaan ketika itu sangat membutuhkan kehadiran tenaga pengamanan dari Kaum Hawa. Pada tahun 1948, PDRI[2] yang didirkan di Bukit Tinggi oleh Syafrudin Prawira Negara, M. Natsir, dan beberapa orang tokoh perjuangan negara kita menghadapi agresi kedua dari Belanda. Pada masa itu banyak terjadi pengungsian dari kawasan yang diserang oleh Belanda ke kawasan yang masih dipertahankan oleh para pejuang kemerdekaan.
Para pengungsi didominasi oleh kaum perempuan, anak-anak, dan orang tua. Bagi kaum perempuan mereka menolak apabila hendak diperiksa oleh para pejuang lelaki tatkala memasuki pengungsian. Pemeriksaan ini sangat diperlukan untuk mencegah masuknya penyusup yang pro Belanda ke kawasan yang dikuasai oleh para pejuang. Sangatlah terpantang dalam agama, sumbang di dalam adat apabila seorang lelaki meraba-raba tubuh perempuan yang bukan isterinya serta hal tersebut dilakukan dihadapan orang ramai.[3]
Oleh karena itu maka dibukalah pendidikan kepolisian untuk perempuan di Sumatera Tengah guna menjawab permasalahan nan berlaku tersebut. Setelah dilakukannya seleksi maka terpilihlah enam orang perempuan untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Kepolisian Negara. Keenam orang perempuan tersebut ialah:
- Mariana Saanin Mufti
- Nelly Pauna Situmorang
- Rosmalina Pramono
- Dahniar Sukotjo
- Djasmainar Husein
- Rosnalia Taher
______________________________
Catatan Kaki:
[1] Sumatera Tangah ialah nama propinsi di bagian tengah Pulau Sumatera yang berdiri hingga tahun 1958, pada tahun tersebut dibubarkan oleh Pemerintahan Soekarno dengan mengeluarkan UU Drt No. 19 Tahun 1957 (ditetapkan menjadi UU No. 61 Tahun 1958).
[2] Pemerintah Darurat Republik Indonesia.
[3] Masa sekarang ialah Zaman Serba Terbalik. Bahkan seorang perempuan ikhlas diperlakukan serupa apapun oleh lelaki yang bukan suaminya dan sebaliknya bagi lelaki mereka juga berani dan senang hati melakukan perkara demikian. Na'uzubillah..
[…] Di pertigaan jalan itu bediri sebuah tugu menjulang ke atas sekita tiga meter. Tugu ini dikelilingi pagar besi dengan hiasan atap rumah gadang di setiap sudutnya. Di papan informasinya tertulis “MONUMEN POLWAN” Memperingati Lahirnya Polwan Pertama di Indonesia. […]
BalasHapus