Ilistrasi: https://www.facebook.com |
@PakCah
Apabiila seekor katak ditaruh di dalam bejana berisi air mendidih, katak tersebut akan langsung melompat keluar.
Namun apabila katak ditaruh di dalam bejana berisi air dingin yang dipanaskan secara sangat perlahan, katak tersebut tidak mengetahui tengah dalam bahaya, dan akan mati. Ini yang dimaksud fenomena the boiling frog.
Manusia cenderung cepat berespon menjauh atau menghindar, apabila mengetahui ada bahaya besar atau ekstrem yang langsung dirasakan atau langsung berdampak kepada dirinya.
Namun cenderung abai dan tidak berespon cepat, untuk bahaya yang tidak secara ekstrem menimpa dirinya. Perubahan besar yang terjadi secara bertahap atau perlahan, cenderung tidak segera dipahami dan tidak segera direspon.
Coba kita perhatikan. Masih banyak masyarakat kita yang mengabaikan dan menyepelekan himbauan social distancing. Masih banyak masyarakat kita mengabaikan fatwa MUI, NU, Muhammadiyah dan lembaga Islam lainnya, dalam menyikapi COVID 19.
Masih banyak masyarakat kita mengabaikan himbauan pemerintah dan pihak berwenang dalam menghadapi virus Corona.
Haruskah Indonesia mengalami kejadian buruk seperti Italia? Na'udzu billahi min dzalik. Jangan sampai hal itu terjadi di negeri tercinta ini.
Mari kita secepat mungkin merespon fatwa MUI, NU dan Muhammadiyah dalam menghadapi COVID 19 ini. Mari hormati pula saran ahli.
Kita lawan corona bersama-sama. Perbanyak berkegiatan di rumah. Hindari keramaian dan kerumunan. Hindari acara pertemuan.
Jangan terlena seperti katak dalam bejana. Padahal api sudah jelas menyala.
__________________________
Disalin dari kiriman facebook Cahyadi Takariawan
Pada 21 Maret 2020