7. Serangan Udara di Kinari
Kisah di ceritakan Angku Warneri
Serangan udara di Nagari Kinari
Ketika dia seorang diri
Duduk di Lapau menunggu pembeli
Masih langka tinta Dawat
Tanggal peristiwa tidak dicatat
Hanya Warneri selalu ingat
Karena dirinya telah selamat
Angku Murad Dubalang Sati
Ayah kandung saudara Warneri
Termasuk aktivis partai Masyumi
Pendukung setia perjuangan PRRI
Karena mendukung kelompok perjuangan
Tokoh Masyumi masuk catatan
Menjadi target perlu dihancurkan
Dengan Bom atau tembakan
Warneri berusia delapan tahun
Karena mengantuk baru bangun
Menjaga warung sambil melamun
Kampung ditembak tanpa ampun
Walau tidak asrama tentara
Bukan pula tanpa sengaja
Telah digambar di dalam peta
Menjadi target serangan udara
Ketika peluru mengenai drum minyak
Warneri terkejut, lalu berteriak
Memanggil Ibu serta Bapak
Begitulah sifat anak-anak
Bahan bakar minyak tanah
Harga sekaleng sepuluh Rupiah
Kena peluru menjadi tumpah
Lantai lapau semuanya basah
Sesudah minyak tumpah ke lantai
Warneri sigap tiada lalai
Dia melompat ke luar Kedai
Menatap langit, mata mengintai
Tampak di langit ada pesawat
Terbang rendah sangat cepat
Begitu jelas mudah terlihat
Angkatan Udara tentara Pusat
__________________________________
Disalin dari: http://prri.nagari.or.id/auri.php