Sumber Gambar: https://www.infosumbar.net |
Penghujung Januari 2011 barusan lewat
Ketika ku edari Gunung Singgalang dan Tandikat
Berlawanan arah jarum jam dari Ampat Angkat
Lepas Koto Tuo, ku arahkan pandanganku
Kiri kanan ke depan menuju
Tanpa disadari anak cucu
Membayangkan Kenangan ke Masa Lalu
Ya, ya Operasi Semut di masa itu
Sekitar akhir Agustus sembilan belas lima delapan
Tujuan perjalananku terganggu
Ketika dari Utara ku tersendat di Tantaman
Kini terjarak waktu setengah abad
Kulingkari Gunung Singgalang dan Tandikat
Menuju Malalak belum pernah kulihat
Tahun lalu ikut dihantam gempa dahsyat
Merenung di pinggir kampung Malalak Barat
Geografi Tantaman Simpang Malalak kuingat-ingat
Balingka Lawang jalan yang sendat
Pandanganku lepas ke Pantai Barat
Seperti di Tantaman dahulu di Masa Darurat
Polapikirku saling berkisar di dua topik
Kuah Darah Perang Saudara dianggap heroik
Gempa Piaman seketika membuat panik
Kenangan mssa ku berbolak balik
Bertema Sejarah Kampung Halaman nan unik
Di Pinggir Kampung Malalak Barat
Terbayang di angan di bawah bukit
Walaupun mataku tidak melihat
Tanjung Sani dihempas gempa penuh jerit
Jauh pandangan ku di Sebelah Barat
Terbayang di ufuk episenter yang kuat
Pusat Gempa menghantam Sumatera Barat
Ditahan di Timur oleh Tandikat
Kuarahkan perjalanan ke Selatan
Melalui nagari-nagari di Patamauan
Mengobservasi daerah nan jadi korban
Hoyakan gempa tidak tertahan.
Rusli Marzuki dan Buya Masoed
Syair Sejarahmu taut bertahut
Setengah abad telah berlarut
Airmata, Darah, dan Doa sangkut-berpaut
Bahagia dan duka taut-bertaut ...
Santa Cruz, California 28 Februari 2011
_______________________
Disalin dari: http://prri.nagari.or.id/abad.php