Ustadz Jel Fathullah senior Uas di Mesir mencari anak muda yang memiliki kemampuan untuk memimpin. Dipertemukanlah oleh Allah dengan anak muda itu. Kemudian ustadz Jel meminang anak muda tersebut untuk berkenan pulang kampung membangun Bukittinggi. Anak muda itu sudah punya prestasi, sudah punya usaha di Bandung.
Selepas itu baru pulang kampung dan dicarilah partai. Jadi lebih dahulu bersua Ulama baru kemudian Partai.
Kemudian Ustadz Jel menghubungi adik kelasnya semasa berkuliah di Mesir, Buya Somad. Buya Somad menjawab "Samia'na wa ata'na, Awak takkan masuk ke Bukit Tinggi kalau tak ada rekom (rekomendasi) dari Da Jel.."
Maka Buya Somad berpesan/ mengajukan 12 Syarat:
1. Cawako melibatkan ninik mamak alim ulama cadiak pandai dlm mengambil keputusan. Tetap manjago filosofi tigo tungku sajarangan.
2. Cawako siap mempertahankan semboyan adat basandi syara', syara' basandi kitabullah.
3. Cawako memperhatikan surau dan semua yang berkaitan dengannya.
4. Cawako siap memasukkan 5 pelajaran agama di sekolah umum; quran-hadits, fiqh, aqidah akhlaq, bahasa arab dan sejarah islam. Guru dari alumni Uin. Srcara bertahap.
5. Cawako siap menggiatkan Baznas utk menopang biaya guru agama di sekolah umum.
6. Cawako siap memperhatikan kesejahteraan guru mengaji dlm program maghrib mengaji. Kembali ke surau.
7. Cawako siap memperhatikan kesejahteraan penggali kubur.
8. Cawako siap memperhatikan kesejahteraan petugas penyelenggaraan jenazah.
9. Cawako siap menggiatkan program kajian bersylabus utk perkantoran. Sepekan sekali.
10. Cawako siap memperhatikan religiusitas kalangan millenial dgn mengemas kajian agama bersama tokoh2 muda nasional spt ust hannan attaqi, ust salim a fillah, ust derry sulaiman dll.
11. Selama menemani cawako start september hingga desember 2020, Uas didampingi Ust Jel Fathullah.
12. Tegakkan amar ma'ruf Nahi munkar dengan kekuasaan.