FB Ridwan Selian - Hindu/batak - Debata Guru dan dewa pedalaman di tanah Batak pada masa hindu
Menurut kisah-kisah penciptaan tersebut, Mula Jadi Nabolon, menurut namanya "Asal Mula Wujud (atau penjadian) Yang Agung", dianalogikan dengan Brahma (Hindu) dari Upanishad, All-Soul, yang dengan wahyu diri menciptakan dunia fenomena.
Dewa tertinggi (debata, dari bahasa Sansekerta. dewata), memiliki tiga putra:
- Batara Guru,
- Soripada dan
- Mangala Bulan.
Kedua nama depan berasal dari bahasa Sansekerta), dari yang ketiga bagian terakhir (Bulan: moon3)) Bahasa Indonesia. Dalam bahasa Sanskerta ada kata mangala (dilafalkan manggala) yang artinya 'keselamatan' dan konsep-konsep terkait, namun persamaannya dengan bagian pertama Mangala Bulan terlihat dari pernyataan Prof. dr. Van Ronkel tidak bisa dibenarkan.
Mereka semua memainkan peran mereka dalam penciptaan tiga dunia, Banua Ginjang (dunia atas, tempat tinggal para dewa), Banua Tonga (dunia tengah, tempat tinggal orang, orang mati dan roh) dan Banoea Toroe (dunia bawah, alam Naga atau Raja Padoha, dewa dunia bawah).
Di sini kita menemukan varian cerita Wedic tentang kelahiran Surya (dewa matahari di langit), Indra Rudra (dewa badai dan hujan di atmosfer), dan Agni (dewa api di dunia ini)
----------------------------
Volgens die scheppingsverhalen is Moela Djadi Nabolon blijkens zijn naam,, de groote oorsprong van het zijn (of worden)", analoog aan het Brahma de Oepanisjads, de Alziel, die door zelfopenbaring de wereld der verschhijnselen in het leven riep. Moela Djadi Nabolon, de hoogste godheid (debata, van het Sanskr. dewata), had drie zonen: Batara Goereo, Soripada en Mangala Boelan. De beide eerste namen zijn van Sanksritschen oorsprong, van de derde is het laatste deel (Boelan: maan) Indonesisch. In het Sanskrit bestaat wel een woord mangala (uit te spreken manggala), dat ,,heil" en daarmee werwante begrippen beteekent, doch gelijikstelling daarvan met het eerste deel van Mangala Boelan is blijkens een mij gedane mededeeling van Prof. Van Ronkel niet te rechtvaardigen. Zij allen spelen hun rol in de schepping der drieledige wereld, de Banoea Gindjang (bovenwereld, woning de goden), Banoea Tonga (middenwereld, woning van menschen, afgestorvenen en geesten) en Banoea Toroe (benedenwereld). Wij vinden hierin een variant van het wedische verhaal van de geboorte van Soerya (den zonnegod in den hemel) en Agni (den vuurgod in deze wereld).
Terjemahan bebas via google terjemahan:
Menurut kisah-kisah penciptaan tersebut, Moela Djadi Nabolon, sesuai dengan namanya, adalah "asal usul wujud (atau wujud) yang agung", serupa dengan Brahma dari Upanishad, Sang Maha-Jiwa, yang dengan penyataan diri melahirkan Sang Pencipta. dunia fenomenal dewa tertinggi (debata, dari bahasa Sansekerta dewata), memiliki tiga putra: Batara Goereo, Soripada dan Mangala Boelan. Dua nama pertama berasal dari bahasa Sanksritschen, yang ketiga bagian terakhir (Boelan: bulan) adalah bahasa Indonesia Sansekerta memang ada kata mangala (diucapkan manggala), yang berarti "menyembuhkan" dan konsep-konsep terkait, tetapi menyamakannya dengan bagian pertama Mangala Boelan adalah, menurut komunikasi yang disampaikan kepada saya oleh Prof.dr. Van Ronkel tidak bisa dibenarkan. Mereka semua berperan dalam penciptaan dunia rangkap tiga, Banua Gindjang (dunia atas, tempat tinggal para dewa), Banua Tonga (dunia tengah, tempat tinggal manusia, orang mati dan roh) dan Banua Toroe (dunia bawah). Di sini kita menemukan varian cerita Veda tentang kelahiran Surya (dewa matahari di surga) dan Agni (dewa api di dunia ini).