Pict: Maritim |
FB Sutan Bandaro Sati - Adalah John Anderson, seorang Scotlandia menjadi tokoh penting yang menulis buku dan hingga kini menjadi rujukan utama pada saat menjelaskan aspek historis kawasan Pantai Timur Sumatra (Sumatra East Cost). Pada awalnya, buku itu adalah catatan harian Anderson selama enam bulan (1Januari-Juli 1823) perjalanannya yang kemudian diterbitkan dan diberi judul: Mission To The East Coast of Sumatra.
Ia diutus oleh W. E. Philip, Gubernur Jenderal Inggris yang berkedudukan di Pulau Pinang dalam rangka misi politik ekonomi (politico-commercial mission). Surat Tugas atau Memorandum for Guidance ditandatangani pada 1 Januari 1823 yang tujuan utama misi itu yaitu: ‘commercial character’ dan ‘purely of a commercial nature’ di Pantai Timur Sumatera mulai dari Tamiang (Aceh) hingga Siak (Riau).
Tahun 1823, John Anderson telah mencatat langsung di lapangan dan lalu menginformasikan ada nama TRIBE TUBBAK (Suku Tubbak), salah satu nama suku di Sumatera Utara.
Diantara nama-nama suku itu adalah :
Tribe Mandailing.
Tribe Kataran (Seantar, Silow, Munto Panei, Tanah Jawa).
Tribe Pakpak.
Tribe Tubbak.
Tribe Karau-karau.
Tribe Kappik.
Tribe Alas.
".....tribes are as follows: tribe Mandailing, Kataran of which are Rajah Seantar, Rajah Silow, Rajah Munto Panei and Rajah Tanah Jawa all canibals; tribe Pakpak, cannibals; tribe Tubbak not cannibals; Tribe Karau-karau not canibals, tribe Kappik cannibals. The Alas people are mussulmen."
(John Anderson, Mission To The East Coast of Sumatra, 1823).
Suku Toba yang ada sekarang itulah yang disebut TRIBE TUBBAK.
Orang Suku Karo dan Suku Pakpak menyebut TEBBA.
Tradisi Pagaruyung menyebut 'Tubba Nan Ampek Suku', karena dijaman itu hanya ada 4 sub persukuan saja dalam suku Tubbak yakni Sumbah, Pohan, Tamba dan Lottung.
Tidak ada yang namanya Siraja Sumbah,
Tidak ada yang namanya Siraja Pohan,
Tidak ada yang namanya Siraja Tamba,
Tidak ada yang namanya Siraja Lontung.
Eksistensi Suku Toba itu jaman yang jauh sebelum jaman Tarombo Batak karangan WM Hutagalung yang meletakkan nama ke 4 sub-suku Toba itu (Sumbah, Pohan, Tamba dan Lottung) sebagai dasar dari Tarombo Batak karangannya.
Itu jaman yang jauh sebelum suku Tubbak direkonstruksi oleh Belanda menjadi Batak Toba.
Silahkan saja jika hendak mengklaim Suku Toba itu tidak sama dengan Batak Toba.
Tapi eksistensi Suku Toba jelas jauh lebih tua dari sekedar Batak Toba.
Eksistensi Suku Toba jelas jauh lebih tua daripada keberadaan Siraja Batak Pusuk Buhit.
Suku Tubbak (Suku Toba), adalah salah satu suku yang lahir dan tumbuh secara alami dari sebuah peradaban manusia.
Sedang Batak Toba, hanyalah suku rekonstruksi ciptaan Belanda.
Bagi yang ngotot bilang Suku Toba (Tubbak/Tebba/Tubba) itu tidak ada, disarankan agar segera bertobat....