Kolonel Dahlan Djambek adalah putra ulama besar Minangkabau, Syekh Muhammad Djamil Djambek yang berasal dari Bukittinggi, Sumatra Barat. Beliau merupakan kakek aktor sinetron/model Adrian Maulana Djambek yang aktif bermain sinetron di akhir 90an hingga awal 2000 an.
Pernah menjabat atase militer Indonesia di London, Inggris. Beliau bergabung dengan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang meletus karena ketidak puasan beberapa daerah di Sumatra dan Sulawesi karna kebijakan dan arah politik Soekarno saat itu.
Beliau terkenal berwatak keras dan pemberani. Dimasa PRRI, beliau dengan gagah berani memimpin pasukannya bergerilya melawan APRI[1] yang sebagian besar anggotanya berfaham Komunis, yang jumlah personelnya jauh lebih banyak dengan persenjataan jauh lebih lengkap.
Akhirnya beliau gugur saat pasukannya dikepung oleh APRI, yakni pasukan pemerintah pusat yang di boncengi OPR[2], sebuah organisasi underbow PKI yang ikut disertakan oleh Jendral Pranoto pada Operasi 17 Agustus yang dipimpin Kolonel Ahmad Yani (pahlawan revolusi) di Desa Laring, Palupuh Agam Sumatra Barat pada tahun 1961.
Dengan gagah berani engkau tetap berjuang bahkan sampai titik darah penghabisan karena yakin bahwa perjuangan itu adalah kebenaran
kami kagum dengan pendirian engkau yang teguh dengan memimpin suatu gerakan penuh resiko terhadap ideologi yang memusuhi iman dan aqidah dan kelak setelah syahid akhirnya terbukti bahwa yang engkau musuhi memang salah dan akhirnya dihabisi
Bahkan tatkala semua menyerah engkau masih belum tergerak
justru berkata rela ditangkap dan diadili karena meyakini yang diperjuangkan ini adalah koreksi bukan pemisahan diri
Di saat revolusi kemerdekaan engkau didatangi oleh pendahulu kami memohon dipersenjatai untuk perjuangan kemudian engkau tunjukkan dimana mendapatkan
Doa kami selalu menyertai mu semoga Allah selalu bersama anda wahai sang Kolonel
Dikutip dari berbagai sumber
==================
Catatan Kaki oleh admin:
[1] Angkatan Perang Republik Indonesia yang kemudian menjadi Tentara Nasional Indonesia
[2] Organisasi Pemuda Rakyat (OPR) merupakan Sayap Pemuda PKI yang dimasa PRRI menjadi semacam Paramiliter yang mendukung Agresi Pusat dan ikut melakukan pembantaian kepada rakyat Minangkabau.