Oleh: H. si Am Dt. Soda
Disalin dari: http://prri.nagari.or.id/paneh.php
Pendahuluan
Untuk melengkapi bukti sejarah
Syair ditulis dengan Bismillah
Membuat catatan bermacam kisah
Sekitar perang berdarah darah
Ada petuah orang Yunani
Sering dikutip para ahli
Ini merupakan sebagai motivasi
Ketika menuliskan syair ini
Historia vero testis temporum = sejarah adalah saksi zamanMohon dimaafkan dengan ikhlas
Lux veritatis = sinar kebenaran
Vita memoriae = kenangan hidup
Magistra vitae = guru kehidupan
Nuntia vetustatis = pesan dari masa silam
Marcus Tullius Cicero (106 – 43 SM)
Seandainya cerita kurang jelas
Mungkin kalimat terlalu keras
Atau kisah tidak tuntas
Jangan jadikan bahan olok-olok
Kalau data tidak cocok
Lakukan survey, pergilah tengok
Itulah sikap yang lebih elok
Walau isinya merupakan fakta
Membaca syair jangan tergesa
Karena menyangkut masalah rasa
Setiap orang berbeda-beda
Penulis bukan seorang Doktor
Tidak pula berprofesi motivator
Hanyalah pensiunan pegawai kantor
Orang awam, bisa teledor
Ibarat cenderamata Oleh-oleh
Kalau berkunjung ke Muaro Paneh
Ada tugu bentuknya aneh
Bukti sejarah perlu ditoleh
Orang membaca masa lalu
Dari tonggak disebut Tugu
Bentuknya mirip seperti peluru
Karena dibuat penguasa serdadu
Melihat tugu tegak berdiri
Di simpang jalan menuju Kinari
Pesan penting memberi inspirasi
Menulis syair, kaba PRRI
Setelah nagari kalah ditaklukkan
Di setiap tempat, kota kecamatan
Dibangun tugu sebagai peringatan
Menandai peristiwa tanggal kejadian
_________________________________
Disalin dari: http://prri.nagari.or.id/paneh.php