Herstelwerkzaamheden aan een weg bij Fort de Kock na een aardverschuiving || Repairs a road at Fort de Kock after a landslide. 1931 - 1938.
No detail location where is this happen, we can see the people work together, its communal work. In the past Minangkabau known a communal work. Its parts of our culture, now with money people can do anything.
______________________________
Perbaikan jalan di Fort de Kock setelah tanah longsor. 1931-1938
Tidak ada keterangan lokasi pada gambar, kita dapat melihat masyarakat bekerja bersama-sama, kerja bakti atau gotong royong. Dimasa lalu di Minangkabau masyarakatnya mengenal sebuah sistem yang dikenal dengan Gotong Royong. Semua pekerjaan berat yang menyangkut dengan hajad-hidup orang banyak dikerjakan secara bersama-sama. Namun pada masa sekarang orang dapat melakukan apapun dengan uang.
Gotong royong tidak hanya menyangkut pekerjaan yang berhubungan dengan masyarakat. Pekerjaan lain yang berkaitan dengan kepentingan keluarga atau kaum juga dikerjakan bersama-sama. Namun polanya tentu berbeda, misalnya dalam menyelenggarakan helat (kenduri/pesta) pernikahan maka akan dikerjakan secara bersama-sama antara orang kampung dengan fihak keluarga, karib-kerabat, serta kaum (anggota suku yang berdekatan hubungannya) si yang punya hajad. Tidak dikenal sistem Catering serupa yang lazim dikerjakan oleh orang sekarang.
Demikianlah, salah satu kearifan lokal orang Minangkabau telah hampir punah. Dikarenakan kesibukan dan beban pekerjaan orang zaman sekarang yang membuat mereka susah meluangkan waktu mereka yang sangat sedikit itu untuk masyarakat. Jangankan untuk masyarakat, untuk keluargapun susah. Namun faktor peranan "ekonomi uang" jauh sangat berpengaruh.