Ilustrasi Gambar: https://pxhere.com |
Semua sahabat tahu saya anti hutang karena apa, mbayarnya amit amit [membayarnya minta ampun] berat dan lama. Selama memiliki hutang kita menjadi budak uang, menjadi tidak berdaulat!!!!
Karena itu sejak 4 tahun yang lalu di dunia sosial media dimana saya merasa terluka oleh pengeola Negara ini saya pun teriak. Tadinya saya adalah orang yang apolitik, tidak berpolitik. Tetapi gara gara KARTEL BUMN dengan kejam melibas swasta terutama perusahaan saya sehingga saya harus memecat - memPHK - 286 pegawai saya dari 3 perusahaan yang usia perusahaannya di atas 18 tahun, saya berkata "you mess with the wrong person dud!!" [Tuan cari masalah dengan orang yang salah..!"
Kata kata Al Capone terngiang di telinga saya kala itu, "If somebody mess around with me, I am gonna mess around with him, and if somebody fuck around with me im gonna say FUCK YOU"
Bayangkan, 2017 hal itu terjadi, lebaran 2019, mereka ke rumah Halal bi Halal para saudara saya tersebut, saya tidak menyebut mereka mantan pegawai, 15 tahun lebih bersama sama itu lebih saudara dari saudara.
Mereka menceritakan cari kerjaan susah wirausaha susah, hutang sana sini, nangis saya. Asli saya nangis.
Anjukkk kon, tenane, pejabat geblek, buat kebijakan megalomania, jalanan ngak ada yang pakai gitu, di bangun hanya untuk pemudik lebaran. Itu emosi saya dalam hati. Dan demi ambisi tersebut BUMN dulu dipakai secara brutal, ATAS NAMA NEGARA.
Dan "anak-anak" saya ini sekarang nangis, perusahaan tutup. Dan saya masih menanggung hutang korporasi yang besar, sampai sekarang.Makanya saya ke social media, bukan untuk melawan. Tetapi menantang adu ilmu.
Muscle knowledge. Otot pengatahuan bernegara, yuk tak tantang pejabatnya. Rinci saya menantangnya. Hanya di bidang yang saya faham tentunya, ESDM, ekonomi moneter, investasi & bisnis UKM.
Saya menebak rupiah 17.000 [per-dolar] itu bukan jauh sebelum Corona, saya memprediksi 2020 dan 2021 resesi Indonesia jauh sebelum corona. Ada rekam digitalnya.
Jadi ketika sekarang rupiah mendekati 17.000 [per-dolar] di katakan karena Corona, itu bagi saya BULLSHIT [omong kosong]. Buruk muka cermin di belah[1] namanya.
Dan ketika Indonesia berhutang terbesar sepanjang sejarah, murka saya. "Heh lu pejabat, tahu ngak pedihnya NYAUR NYICIL HUTANG?!! Siapa yang mbayar nantinya heh?"
Mengapa mengartikan kalau dipercaya nyicil hutang 50 tahun artinya kita di PERCAYA?
Saya agak koslet mengartikan hal seperti hutang yang berkonotasi negative dibungkus hal yang positif. Asli koslet logika saya. Pandemic bond di jual ke Amerika, fed jual lagi ke Indonesia? Couponnya 3.85% - 4.25% semi annual tenor 50 tahun??
Selama 50 tahun asset pemerintah Indonesia di TIGHT UP dengan bond asing ( tenor 50 tahun ), lalu usaha untuk membayar bunga dan bond jatuh tempo harusnya di dukung sektor industry yang produknya EARNING DALAM DOLAR, kalau tidak akan terjadi income MISSMATCH. Mana dukunganya ke industry dan UKM nya?
Sementara kebijakan impor kita besar, salah-salah malah uang dolarnya yang kita dapat ini hanya untuk membiayai impor. Akhirnya kita keperangkap lagi, muter muter lagi.
Satu hal yang saya protes, resep ekonom mainstream saat ini ngak ada yang baru yang cocoknya hanya untuk keadaan normal. Otak mereka sudah di imprint sebagai bangsa secara sadar atau tidak sadar terdapat pola bahwa HUTANG INTERNATIONAL adalah sesuatu yang sangat membanggakan. Karena itu artinya Indonesia masih di percaya secara internasional.
Kok gitu mikirnya, itu memalukan. NGUTANG itu bukan hal yang membanggakan, itu memalukan!!!
Maaf saya harus menggunakan kata kata keras, karena di muscle knowledde lainnya, ada yang ngak perlu pakai hutang. #peace
***
ROAD TO BILLIONAIRE
by Bossman Sontoloyo
Info : www.roadtobillionaire.id
____________________________
Disalin dari kiriman Mardigu WP
Diterbitkan pada 8 April 2020
____________________________
Catatan kaki oleh Agam van Minangkabau:
[1] Pepatah Melayu yang artinya suatu sifat yang suka melempar kesalahan atas suatu bencana/huru-hara/ malapetaka ke orang/pihak lain. Padahal dia sendiri yang menyebabkan bencana tersebut.